Ini Sederet Penyebab Kopi Sumsel Kalah Bersaing dan Kurang Dikenal
Padahal Sumsel menyumbang 25 persen produksi kopi Tanah Air
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Industri kopi saat ini berkembang pesat. Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi salah satu produsen kopi yang menyumbang produksi sekitar 25 persen per tahun. Namun, tingginya produksi kopi Sumsel tidak diiringi dengan branding yang membawanya lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Dibanding kopi asal Sumatra lainnya, kopi Sumsel paling tidak terlihat. Menurut Ketua Dewan Kopi Sumsel, Zain Ismed, diperlukan branding kopi Sumsel agar bisa dikenal oleh lebih banyak orang.
"Selama ini, kopi Sumsel hanya banyak merek tetapi untuk brand kurang. Kondisi inilah yang menyebabkan kopi Sumsel tidak dikenal dibanding kopi provinsi tetangga lain," ungkap Ismed dalam Rapat Koordinasi Realisasi Pemasaran Hasil Panen Kopi Sumsel, Senin (29/11/2021).
Baca Juga: Kafe Kedai dan Kopi Palembang Bakal Dipasang Mesin e-Tax
1. Setiap wilayah membawa merek masing-masing
Dibanding kopi Gayo asal Aceh, Robusta Lampung, dan Kopi Kerinci Jambi, branding kopi Sumsel jarang terdengar. Padahal menurutnya, banyak merek kopi asal Sumsel yang bertaburan seperti Semendo hingga Dempo.
"Kita sudah banyak merek, tapi tidak ada brand pasti kopi asal Sumsel. Ingat ya, brand itu beda dengan merek," ungkap dia.
Baca Juga: Biji Kopi Diangkut ke Lampung, Sumsel Kehilangan Banyak PAD
Baca Juga: 4 Varietas Kopi Pagar Alam Disebut Punya Cita Rasa yang Khas