TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ICU RS Rujukan Utama COVID-19 di Sumsel Penuh, Kasus Harian Terus Naik

Epidemiologi Universitas Sriwijaya Ingatkan RS kolaps

Petugas Rumah Sakit Umum Moehamad Hoesin (RSMH) Palembang menyiapkan ruangan isolasi tekanan rendah di salah satu bagian RSMH Palembang, Sumsel, Senin (27/1/2020). (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Palembang, IDN Times - Salah satu rumah sakit rujukan penanganan pandemik COVID-19 di Sumatera Selatan yakni, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Mohammad Hoesin Palembang, semakin hari jumlah keterisiannya semakin meningkat. Tercatat untuk saat ini, ruang Intensive Care Unit (ICU) yang disediakan sebanyak 26 tempat tidur sudah terisi penuh. Kondisi ini menyebabkan rumah sakit tidak bisa menampung pasien baru keadaan darurat.

"Hal ini terjadi disebabkan tingginya lonjakan kasus COVID-19 di Sumsel. Terutama dalam dua minggu terakhir yang semakin tinggi," ungkap Direktur RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Bambang Eko Sunaryanto, Sabtu (10/7/2021).

Baca Juga: Kasus Harian Meningkat, Pemprov Sumsel Berlakukan WFH Bagi ASN

1. Ruang rawat inap kian mengkhawatirkan

Petugas wisma atlet Jakabaring Palembang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Kondisi tempat tidur untuk pasien dengan gejala sedang hingga berat pun sama. Saat ini pihaknya mencatat dari 177 kamar yang terisi sudah mencapai 75 persen. Dalam satu hari pihaknya mencatat sekitar 10 sampai 15 pasien baru yang masuk. 

Jumlah tersebut meningkat sekitar dua kali lipat dari dua pekan sebelumnya sekitar 7 pasien per hari yang masuk ke RSUP Mohammad Hoesin. 

"Untuk kasus meninggal dunia bahkan mencapai dua kasus per hari. Rata-rata meninggal dunia akibat komorbit," ujar Bambang. 

2. RS penuh, jatah waktu rawat inap akan dipotong

Ilustrasi Ruang rawat inap pasien di RSMH Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bambang mengatakan, saat ini pihaknya mempersiapkan penambahan kamar inap dan ruang ICU sebanyak 300 kamar. Sebagai rumah sakit rujukan utama pihaknya akan mengalokasikan kamar pasien umum yang ada untuk dikhususkan bagi penanganan COVID-19.

"Supaya tidak terjadi penumpukan, jangka waktu rawat inap pun akan dikurangi dari 14 hari menjadi 10 hari. Mereka yang dirawat hanya yang bergejala sedang dan berat," jelas dia.

3. RS pastikan obat dan oksigen aman

Pengisian tabung oksigen di Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Meski jumlah keterisian rumah sakit semakin penuh, Bambang mengatakan untuk stok obat dan oksigen di sana masih cukup. Pihaknya berupaya semaksimal mungkin menangani pasien yang ada saat ini.

"Kebutuhan oksigen masih aman, stok obat masih tersedia sampai tiga bulan ke depan," jelas dia.

Baca Juga: Sumsel Tambah Satu Tower Wisma Atlet, Kasus COVID-19 Meningkat

Berita Terkini Lainnya