TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Orang di Sumsel Tewas karena Berkonflik dengan Gajah Liar

200 gajah Sumatra saat ini tercatat ada di Sumsel

nbcnews.com

Palembang, IDN Times - Konflik gajah dan manusia di Sumatra Selatan pada 2020 sudah empat kali terjadi. Dua orang warga di antaranya bahkan tewas karena terinjak gajah saat berusaha menghalau, atau memberi makan di kawasan Kabupaten OKI dan Muratara.

"Konflik gajah dan manusia pada 2020 ada empat kali, salah satunya yang di Muratara. Kita menanggulanginya cukup lama, dengan menggiring gajah-gajah itu ke habitat," kata Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Suhefti Hasibuhan, Senin (6/7/2020).

Baca Juga: Gajah Injak Warga di Muratara Hingga Tewas

1. Habitat gajah banyak jadi pemukiman dan tempat budidaya

worldwildlife.org

BKSDA mencatat, konflik tersebut disebabkan oleh tergerusnya habitat gajah Sumatra di wilayah Sumsel. Banyak habitat gajah yang dialihfungsikan dengan masuknya manusia, dan membuat gajah tersebut menghindar. Gajah tersebut akhirnya kesulitan mencari makan dan berkonflik dengan manusia.

"Habitatnya terdesak, karena ada alih fungsi lahan jadi pemukiman, jadi tempat budi daya. Hal itulah yang membuat gajah liar terdesak. Padahal gajah memerlukan wilayah jelajah yang luas," ungkap dia.

2. Tercatat ada 200 gajah di Sumsel

IDN Times/Fitria Madia

Pihaknya juga mencatat jumlah populasi gajah jinak dan liar yang hidup di alam bebas, kini tersisa sekitar 192-200 ekor. menurut Geman, BKSDA belum memiliki data pasti jumlah populasi gajah saat ini. Gajah itu pun paling banyak berada di kawasan Desa Simpang Heran, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI dan Kabupaten Banyuasin.

"Kita belum bisa memastikan populasinya, apa lagi soal sex ratio-nya. Bisa saja jumlahnya lebih dari yang telah tercatat," jelas dia.

Baca Juga: Tanggulangi Konflik Manusia vs Satwa Liar, Pemprov Sumsel Buat Edaran

Berita Terkini Lainnya