Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Palembang, IDN Times - Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumatra Selatan (Pidsus Kejati Sumsel) menyita tujuh unit bangunan jenis rumah toko atau ruko, sebagai tindak lanjut pengamanan aset milik Eddy Hermanto, tersangka kasus tindak pidana korupsi (tipikor) Masjid Raya Sriwijaya Palembang.
"Jadi hari ini tim penyidik melakukan penindakan penyitaan terhadap tujuh persil tanah dan bangunan milik tersangka Eddy Hermanto," ungkap Kasi Penkum Kejati Sumsel, Khaidirman, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga: Tersangka Masjid Sriwijaya, Eddy Hermanto Siap Buka-bukaan
1. Penyitaan untuk pemulihan kerugian negara
Ruko milik tersangka tindak pidana korupsi Masjid Raya Sriwijaya, Edi Hermanto (IDN Times/Rangga Erfizal) Khaidirman menjelaskan, penyitaan aset milik Eddy sebagai pengamanan jika jika nanti ditemukan kerugian negara dalam kasus Masjid Raya Sriwijaya. Dari tujuh unit ruko tersebut, satu berada di Jalan MP Mangkunegara, Jalan Kebon Sirih, dan jalan Residen Abdul Rozak. Sisanya berada di Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
"Penyitaan ini dilakukan untuk pemulihan kerugian negara, apabila yang bersangkutan tidak membayar sejumlah kerugian negara," ujar dia.
2. Penyidik sita untuk berjaga-jaga
Ruko milik tersangka tindak pidana korupsi Masjid Raya Sriwijaya, Edi Hermanto (IDN Times/Rangga Erfizal) Khaidirman menjelaskan, ketujuh ruko tersebut atas nama keluarga Eddy Hermanto. Pihak penyidik pidsus meminta bantuan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melacak harta tak bergerak milik Eddy.
Pihaknya belum bisa membeberkan berapa kerugian negara yang dihasilkan oleh kasus tipikor pembangunan Masjid Raya Sriwijaya.
"Kita belum mengetahui apakah pembelian ruko ada indikasi pencucian uang. Hanya saja kita sita untuk berjaga-jaga," ungkap dia.
3. Lima Ruko dalam keadaan disewakan
Ruko milik tersangka tindak pidana korupsi Masjid Raya Sriwijaya, Edi Hermanto (IDN Times/Rangga Erfizal) Dari ketujuh ruko yang ada, empat ruko telah disewakan oleh tersangka Eddy Hermanto. Satu unit ruko yang berada di kawasan Kebon Sirih, disewakan menjadi tempat penjualan rokok elektrik. Sedangkan tiga ruko di kawasan Residen Abdul Rozak menjadi kantor perusahaan yang bergerak di bidang spare part kendaraan bermotor.
Lalu satu unit ruko di kawasan MP Mangkunegara, rencananya akan dijadikan tempat usaha laundry. Pihak Kejati hanya mendapati dua ruko yang kosong. Pihaknya mengaku tetap menyita dan masih memberi kelonggaran bagi usaha lantaran status yang berjalan adalah sewa.
"Tidak menutup kemungkinan ada aset lain yang kita sita. Termasuk tiga tersangka lain juga akan kita periksa asetnya," ujar dia.
Baca Juga: Alex Noerdin Kembali Absen di Pemeriksaan Kasus Masjid Sriwijaya