TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Varian Baru Corona B117 Masuk Palembang Sejak Desember 2020

Begini alasan Satgas Sumsel tak bocorkan informasi ke publik

Ilustrasi pasien virus corona. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Palembang, IDN Times - Varian baru COVID-19 B117 ternyata sudah masuk Palembang sejak Desember 2020. Namun berdasarkan rilis nasional, kasus pertama B117 masuk pada Januari 2021. Namun Pemerintah Daerah (Pemda) belum mendeklarasikan informasi tersebut kepada publik.

Hasil konfirmasi IDN Times kepada Satuan Gugus Tugas Sumatra Selatan (Satgas Sumsel) dan Dinas Kesehatan Sumsel, proses penelitian dan investigasi yang masih berjalan menjadi alasan pihaknya belum mengumumkan penyebaran B117 di Bumi Sriwijaya.

Baca Juga: Virus Corona Varian Baru B117 Lebih Mudah Menular

1. Sebut kasus B117 baru selesai investigasi dan ditemukan Litbangkes

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus Ahli Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), dr. Iche Andriyani Liberty (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Epidemiologi Sumsel dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr. Iche Andriyani Liberty mengatakan, pasien pertama yang terpapar B117 merupakan warga asli Palembang dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Iya informasi saat ini sedang dilakukan investigasi. Tetapi kasus tersebut sudah sembuh dan informasinya asal Palembang," ujarnya, Selasa (9/3/2021).

Menyoal satgas daerah yang terkesan menutupi informasi kasus perdana B117, Iche menyebut kabar tersebut baru diterima pihaknya. Apalagi Dinas Kesehatan (Dinkes) juga baru menerima data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan (Litbang Kemenkes).

"Tidak ditutupi tetapi informasi dari Tim Surveilans Dinkes Provinsi, kasus tersebut di bulan Desember dan hasil investigasi pusat baru keluar. Kesiapsiagaan harus lebih ditingkatkan ke depannya, bahkan harusnya ketika ada konfirmasi bahwa ditemukan mutasi baru baiknya Surveilans Genome segera dilakukan," jelas dia.

2. Infeksius B117 lebih cepat 40-70 persen dari COVID-19

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Iche menerangkan, penemuan mutasi baru pada kasus tersebut terdeteksi pada pasien dengan gejala ringan. Dalam pengembangan kasus, Dinkes Sumsel mengambil sampel pasien yang dikirim kemudian diteliti di Litbangkes Jakarta.

"Ini teknis penelitian acak, tidak semua diperiksa. Jadi genomnya diperiksa Kemenkes menggunakan reagen khusus untuk melihat genetiknya. Jadi positif corona, masih bisa dideteksi dengan alat PCR atau swab. Tetapi ketika mutasi B117, penelitian baru menggunakan reagen khusus," terangnya.

Dari kesimpulan penelitian, penanganan atau treatment corona B117 masih sama dengan COVID-19. Namun perbedaan yang mencolok pada infeksius 40-70 persen. Jika melihat korelasi kasus penyebaran virus corona, pada Desember 2020 sampai Januari 2021, ada peningkatan pasien aktif.

"Jadi tidak menutup kemungkinan B117 masuk Indonesia khususnya Palembang. Namun hasil temuan litbang baru publish karena investigasi baru selesai," timpal dia.

3. Masih melakukan tracing dan tracking terhadap keluarga bersangkutan dan orang yang dinyatakan terpapar B117

Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Menindaklanjuti kasus temuan B117 dengan yang bersangkutan, Satgas bersama Dinkes Sumsel terus melakukan tracing dan tracking kepada keluarga terdekat serta orang-orang yang kontak erat.

"Kalo gak hari ini atau besok, kita swab ulang yang bersangkutan. Kita cari juga yang kontak erat untuk ditelusuri tim surveilans Dinkes sumsel. Usia dan jenis kelamin belum bisa kita publish karena masih investigasi tadi. Yang jelas untuk pencegahan penyebaran kita antisipasi, dan penelitian lanjutan untuk kasus berat," tambah dia.

Iche mengakui, pihaknya belum mengetahui sumber asal penyebaran. Meskipun yang bersangkutan tidak ke luar negeri, B117 yang lebih infeksius memicu paparan di mana saja, tidak melihat lokasi, dan kondisi.

"Selalu waspada dan yang penting itu masker. Walaupun pakai masker kain, tetap harus dilapisi masker bedah," tegasnya.

Baca Juga: Cegah Corona B117 Masuk Palembang, Harnojoyo Ajak Warga Berdoa

Berita Terkini Lainnya