TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Museum Balaputera Dewa Selamatkan Benda Bersejarah dari Abad ke-16

Sebelumnya benda itu dipajang di sebuah kafe

Kemudi kapal, koleksi baru di Museum Balaputera Dewa Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Tempat peninggalan barang-barang sejarah di Museum Balaputera Dewa Palembang Jalan Srijaya memiliki koleksi baru yang berasal dari hibah dan hasil negosiasi pihak pengelola.

"Sudah ada koleksi 2 ribu buah. Terbaru adalah tiang kemudi belakang kapal yang informasinya dari kapal abad ke-16," ujar Kepala Museum Balaputera Dewa, Chandra Amprayadi, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Koleksi Museum Balaputera Dewa dari, Zaman Megalit Hingga Modern

1. Melalui negosiasi dengan pemilik lama

Kemudi kapal, koleksi baru di Museum Balaputera Dewa Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Barang tersebut, katanya, resmi disimpan di Museum Balaputera Dewa Palembang, pekan lalu, tepatnya Rabu (19/8/2020), setelah melalui perundingan yang cukup panjang dengan pemilik awal.

"Dengan proses negosiasi cukup lama, akhirnya deal disimpan di sini (museum). Karena barang ini punya nilai sejarah," kata Chandra.

2. Kemudi kapal sempat dipajang di restoran beberapa tahun

Kepala Museum Balaputera Dewa Palembang, Chandra Amprayadi (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Chandra menceritakan pemilik kemudi kapal itu merupakan pemilik sebuah kafe di Jakabaring. Sebelumnya, benda kuno itu ditemukan oleh seorang penggali di Sungai Musi, Palembang.

"Kemudi kapal sempat beberapa tahun ada dipajang di sana (kafe) dan tidak dijual ke kolektor," tegasnya.

3. Pengelola museum ganti rugi upah perawatan

Kemudi kapal, koleksi baru di Museum Balaputera Dewa Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Memiliki panjang 7,8 meter dan berat sekitar 3 ton. Kemudi kapal abad ke-16 itu akhirnya disimpan dan dilestarikan. Untuk membawa kemudi ke museum, pengelola menggunakan truk dengan bantuan tenaga 25 orang dalam pengangkutannya.

"Kami ganti rugi upah perawatan kemudi selama 3 tahun ke pemilik sebelumnya," ungkap dia.

4. Kemudi kapal masih dalam penelitian

Koleksi museum Balaputera Dewa (IDN Times/Rangga Erfizal)

Secara fisik struktur dan bentuk, kemudi kapal diperkirakan sudah ada sejak Masa Kesultanan Palembang ketika ajaran Islam sudah masuk. Chandra menerangkan, informasi tersebut ia terima dari pegiat sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Sampai saat ini, kemudi masih dalam tahap penelitian lebih lanjut," timpalnya.

Baca Juga: Museum Balaputera Dewa Palembang Sepi Pengunjung Meski PSBB Usai

Berita Terkini Lainnya