Dosen Minim Riset, Poltekpar Palembang Belum Bisa Jadi Rujukan
Baru satu dari 9 dosen Poltekpar Palembang publikasi jurnal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kementeerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai Politeknik Negeri Pariwisata (Poltekpar) Palembang belum mampu menjadi rujukan perguruan tinggi vokasi pendidikan terapan, karena pencapaian hasil risetnya masih minim.
Menurut, Kepala Pusat Pengembangan SDM Kemenparekraf, Dr. Anggara Hayun Anujuprana, hal tersebut karena para dosen lebih memilih mengajar dan sangat kurang melakukan penelitian jurnal (riset) untuk ilmu terapan.
"Mereka (dosen) lebih memilih mengambil jam mengajar di kelas dengan banyak, ketimbang mengutamakan akreditasi dari hasil riset," ujar dia, usai Rakor bersama pihak Poltekpar Palembang di ruang meeting Jakabaring Rabu (12/2).
1. Ilmu terapan kurang maksimal, karena Poltekpar Palembang masih kekurangan dosen
Anggara mengatakan, walaupun Poltekpar Palembang telah meluluskan ratusan mahasiswa dan sebagian sudah terserap kerja, namun sejauh ini ilmu terapan ini masih belum masuk dalam peringkat terbaik.
"Karena masih kekurangan dosen, sehingga ilmu terapan belum maksimal. Poltekpar Palembang hanya memiliki sembilan dosen profesional yang aktif. Sisanya dari Bandung, Medan dan daerah lain bergantian mengajar, dan sejauh ini masih sanggup memfasilitasi para dosen," kata dia.
Baca Juga: Tingkatkan Sistem Pendidikan, Poltekpar Palembang Harus Terapkan Ini