Banyak UMKM di Palembang Merugi, Pemkot Beri Bantuan Modal dan Kredit
Padahal ada 4.000 UMKM di Palembang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Palembang mengalami kerugian karena kondisi perekonomian yang tak stabil akibat pandemik COVID-19. Beberapa UMKM mulai banting setir lantaran tidak mampu menghasilkan pendapatan.
Seperti yang dialami SL, penjual mahar pernikahan di Jalan Swadaya Pakjo mengaku, dirinya banyak kehilangan pesanan sejak COVID-19 dan pendapatan merosot. Sehingga Ia mengubah jenis usaha dengan menjahit masker pesanan konsumen.
"Biasanya komunitas pekerja handicraft kita buka stan di mal atau jualan di sekolah. Sekarang posisi seperti ini semua kegiatan tidak aktif. Kalau diceritakan, namanya usaha ya miris karena pendapatan bergantung dari income harian. Kalau gak ada yang beli ya pemasukan kosong. Sekarang promo lewat online jadi harapan satu-satunya," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (16/6).
Baca Juga: UKM Handicraft di Palembang Banting Stir, Bikin 1.500 Masker Per Hari
1. Komunitas handicraft sebut semua anggota mengalami penurunan omzet
SL mengungkapkan, bukan hanya dirinya yang mengalami kerugian. Seluruh angota komunitas handicraft di Palembang pun terdampak. Untungnya, beberapa waktu kemarin para anggota komunitas menerima bantuan dari pemerintah, walau tidak dengan pemberian insentif.
"Kalau kami pekerja seni yang masuk komunitas di bawah tanggung jawab Dinas Pariwisata, bukan Dinas Koperasi. Tapi, Alhamdulillah ada sedikit perhatian kemarin. Anggota kami mendapat bantuan sembako dari Kementerian Pariwisata," ungkap dia.
Baca Juga: Gandeng UMKM, Tren Belanja Online di Bukalapak Tumbuh 20 Persen