Titik Panas di Sumsel Alami Penurunan Drastis pada Agustus 2025

- Penurunan drastis titik panas di Sumsel pada bulan Agustus 2025 mencapai 103 titik, jauh berkurang dari bulan sebelumnya yang mencapai 1.321 titik.
- Kondisi hujan yang masih melanda Sumsel menjadi faktor utama penurunan titik panas, meski tetap waspada terhadap potensi kenaikan.
- Sumsel menerima bantuan enam helikopter dari BNPB untuk mengatasi Karhutla, termasuk empat helikopter Water Boombing dan dua helikopter patroli.
Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat ada penurunan titik panas pada Agustus 2025 mencapai 103 titik. Jumlah tersebut jauh berkurang jika dibandingkan dengan titik panas yang terjadi di bulan sebelumnya yang mencapai 1.321 titik.
"Hotspot yang terdeteksi di Sumsel sepanjang 1-19 Agustus mencapai 103 titik. Jumlah hotspot yang terdeteksi secara harian tidak tinggi, bahkan beberapa hari pada Agustus ini sempat nihil," ungkap Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Rabu (20/8/2025).
1. Meski hujan, karhutla masih terjadi di Sumsel

Meski sebelumnya diprediksi puncak kemarau akan mulai terjadi di bulan Agustus, namun kondisi hujan yang masih melanda Sumsel menyebabkan sebagian daerah masih basah. Kondisi tersebut menjadi faktor utama yang menyebabkan titik panas menurun.
"Meski ada hujan, laporan harian dari beberapa daerah masih terjadi karhutla di Sumsel. Bahkan angka kasusnya terus alami kenaikan di beberapa daerah. Kita tetap waspada," jelas dia.
2. Status siaga di Sumsel berlangsung hingga November

Sudirman menyebutkan, pihaknya tetap mewaspada potensi kenaikan titik panas yang suatu waktu bisa terjadi di Sumsel. Berdasarkan tren secara tahunan, titik panas selalu terjadi di bulan ini, dan berlanjut hingga November.
"Antisipasi dan kewaspadaan terhadap bencana di Sumsel dengan penetapan status siaga hingga November nanti dan akan diperpanjang jika masih ada karhutla," jelas dia.
3. Ada enam helikopter beroperasi di Sumsel

Sudirman menambahkan, sejauh ini Sumsel telah menerima bantuan enam Helikopter dari BNPB untuk mengatasi karhutla. Bahkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pun telah dilakukan pada akhir Juli dan awal Agustus lalu.
"Empat helikopter Waterbombing dan dua helikopter patroli," jelas dia.