Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penumpang KAI Prabumulih Diduga Ditelantarkan di Stasiun Lembak

Suasana dalam gerbong kereta tujuan Prabumulih. (Dok. Istimewa)
Suasana dalam gerbong kereta tujuan Prabumulih. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Penumpang gelisah dan protes
  • Seorang penumpang sesak napas dan pingsan
  • Pihak KAI sebut ada kesalahan komunikasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Prabumulih, IDN Times - Rombongan ASN Diklat Prabumulih yang menjadi penumpang Kereta Api dengan tujuan Lubuk Linggau-Prabumulih mengalami kejadian tak menyenangkan karena diturunkan bukan di stasiun tujuan.

Peristiwa ini menimpa 132 penumpang yang baru saja pulang dari mengikuti Diklat dengan tujuan Stasiun Prabumulih pada Kamis (21/08/2025) dini hari. Dalam rekaman video yang beredar, para penumpang kesal dan mengeluhkan mereka tidak diturunkan di Stasiun Prabumulih sesuai tujuan awal.

1. Penumpang gelisah

Suasana dalam gerbong kereta tujuan Prabumulih. (Dok. Istimewa)
Suasana dalam gerbong kereta tujuan Prabumulih. (Dok. Istimewa)

Tampak dalam video, suasana di dalam gerbong sudah rusuh dan ratusan penumpang gelisah. Terlihat seorang pria dengan lunglai terduduk di kursi penumpang dan diduga sakit kelelahan.

"Ini sudah jam 12 malam lewat, kami penumpang dari Lubuk Linggau, tidak mau disetop oleh masinisnya. Kami sudah lewat (stasiun pemberhentian). Tak tahu mau dibawa kemana," ujar seorang wanita dalam video sembari menunjukkan nomor kondektur yang bertugas.

2. Seorang penumpang sesak napas dan pingsan

Penumpang kereta api tujuan Prabumulih marah karena diturunkan di Stasiun Lembak. (Dok. Istimewa)
Penumpang kereta api tujuan Prabumulih marah karena diturunkan di Stasiun Lembak. (Dok. Istimewa)

Diduga kondektur kereta tidak mengetahui terdapat penumpang dengan tujuan Stasiun Prabumulih. Akhirnya rombongan tersebut diturunkan di Stasiun Lembak. Situasi kian memanas saat beberapa penumpang protes kenapa diturunkan bukan di stasiun tujuan. Bahkan satu penumpang dilaporkan mengalami sesak napas dan pingsan karena kelelahan.

"Kami diturunkan di Stasiun Lembak nah, rombongan Diklat Prabumulih ditelantarkan, bagaimana ini ada yang pingsan solusinya tidak ada, tolong kepala PT KAI temui kami kepalanya," ucap perempuan dalam video tersebut.

3. Pihak KAI sebut ada kesalahan komunikasi

Ilustrasi penumpang kereta api. (IDN Times/Rangga Efrizal)
Ilustrasi penumpang kereta api. (IDN Times/Rangga Efrizal)

Terkait hal itu, pihak PT KAI sudah menyampaikan permohonan maaf atas Ketidaknyamanan perjalanan penumpang KA Sindang Marga relasi Lubuk Linggau - Kertapati yang berangkat Rabu (20/7/225), khususnya penumpang yang turun di Stasiun Prabumulih.

Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan, KA Sindang Marga relasi Lubuk Linggau -Kertapati berangkat dari stasiun Lubuk Linggau pada pukul 19.45 WIB dengan manifes penumpang 419 orang tujuan stasiun pemberhentian penumpang adalah stasiun Tebing Tinggi, Lahat, Muara Enim, Prabumulih dan Kertapati.

"Pada saat pemberhentian di stasiun Prabumulih sebagian penumpang yang turun sudah keluar dari kereta. Namun ada kesalahan komunikasi sehingga ada penumpang yang seharusnya turun di stasiun Prabumulih masih belum keluar dari kereta api Sindang Marga sampai kereta kembali melanjutkan perjalanan," ujarnya saat dikonfirmasi Kamis (21/8/2025).

4. KAI beri kompensasi penggantian tiket 100 persen

Kereta api Sindang Marga. (Dok. Istimewa)
Kereta api Sindang Marga. (Dok. Istimewa)

Sesuai operasional prosedur yang telah ditetapkan dan untuk keselamatan penumpang, para penumpang sebanyak 90 orang tersebut dilanjutkan perjalanan sampai ke stasiun terdekat di stasiun Lembak.

"Atas nama PT KAI, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini. Kepada para penumpang tersebut diberikan kompensasi penggantian tiket 100 persen. KAI berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pengguna jasa kereta serta terus berupaya melakukan evaluasi dan mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang," ungkap Aida.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us