Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hotspot di Sumsel Melonjak, Tertinggi Sepanjang Juli 2024

Proses pemadaman karhutla di lahan gambut di kawasan Sungai Rengit Banyuasin (Dok: Manggala Agni)
Intinya sih...
  • BPBD Sumsel mencatat lonjakan 395 hotspot atau titik panas pada Juli 2024, tertinggi sepanjang tahun.
  • Wilayah Musi Banyuasin dan Musi Rawas menjadi lokasi dengan titik panas terbanyak di Sumsel.
  • Selama Januari-Juli 2024, terdapat 313,5 Ha lahan terbakar, dengan wilayah OKI memiliki tingkat kebakaran tertinggi.

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat pada Juli 2024 terdapat 395 hotspot atau titik panas. Lonjakan titik panas tersebut tertinggi tembus 82 titik per hari.

"Jumlah hotspot Juli naik dibandingkan Januari-Juni karena sudah memasuki kemarau. Pada Rabu (24/7/2024) kemarin menjadi yang tertinggi, sebanyak 82 hotspot terdeteksi di Sumsel," ungkap Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Jumat (26/7/2024).

1. Hotspot pada Juli melonjak 175 titik

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Wilayah Ogan Ilir (Dok: Mangga Agni)

Sudirman menjelaskan, dalam tiga hari terakhir titik hotspot di Sumsel mengalami lonjakan sebanyak 175 titik pada 23-25 Juli 2024. Wilayah Musi Banyuasin (Muba)menjadi salah satu lokasi titik panas terbanyak di Sumsel yang mencapai 82 titik.

"Hotspot pada Juli ini paling tinggi sepanjang 2024," beber dia.

2. Pagar Alam dan Palembang zero hotspot

Daera lainnya, Musi Rawas (Mura) mendominasi titik panas dengan 72 titik disusul Muara Enim 61 titik, Musi Rawas Utara (Muratara) 47 titik. Lalu Ogan Komering Ulu 24 titik serta Banyuasin 20 titik. Selebihnya dibeberapa daerah lain titik panas masih berkisar di bawah 20 titik.

"Kota Pagar Alam dan Palembang zero hotspot," jelas dia.

3. Luasan lahan terbakar di Sumsel

(Ilustrasi Karhutla di Sumsel) IDN Times/istimewa

Secara keseluruhan sepanjang Januari-Juli 2024 terdapat 313,5 Hektare (Ha) lahan terbakar. Adapun lahan yang terbakar terdiri dari lahan mineral seluas 202,9 Ha dan gambut 110,6 Ha.

Untuk wilayah terluas dengan tingkat kebakaran lahan tertinggi terjadi di wilayah OKI mencapai 113,9 Ha yang didominasi lahan gambut 106,4 Ha dan lahan mineral 7,5 Ha. Penukal Abab Lematang Ilir 63,5 Ha dominan di lahan mineral 59,2 Ha dan gambut 4,3 Ha. Dan di Muba seluas 53,6 Ha di lahan mineral.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us