Daftar Nama 4 Nelayan Hilang Pasca Penembakan di Perairan Sungsang Banyuasin

- Empat ABK kapal nelayan Sungsang hilang pasca penembakan oleh kapal patroli, termasuk kapten Ishak, Ipin, Ipal, dan Kandar.
- Komunikasi terputus setelah penembakan, nelayan diliputi kepanikan dan salah satu nelayan terluka dilarikan ke Palembang.
- Pangkalan TNI AL Palembang membenarkan adanya korban tertembak dan peristiwa tersebut masih dalam proses penyelidikan.
Banyuasin, IDN Times - Sebanyak empat orang anak buah kapal (ABK) kapal nelayan Sungsang, Banyuasin, Sumsel masih tidak diketahui keberadaannya. Keempat ABK tersebut hilang pasca penembakan terhadap para nelayan oleh kapal patroli yang melakukan penyisiran.
Keempat nelayan tersebut adalah Ishak selaku kapten kapal, Ipin, Ipal, dan Kandar sebagai ABK. Mereka tengah mencari ikan menggunakan kepal berukuran 15 meter saat delapan orang dari kapal patroli turun menggunakan perahu karet mendekat.
"Empat nelayan termasuk kapten kapal sampai hari ini tidak tahu keberadaannya. Kami masih berfokus pada pencarian keempat nelayan Sungsang yang hilang pasca penembakan," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuasin, Indra Setiawan kepada IDN Times, Selasa (15/7/2025).
1. Sempat komunikasi namun terputus

Indra menjelaskan, komunikasi dengan kapten dan ABK kapal terputus pasca penembakan. Sebagian nelayan melarikan diri dan berhasil meminta bantuan untuk kembali. Sementara keempat nelayan lainnya diduga ditangkap aparat dan hingga saat ini belum jelas keberadaannya.
"Memang sempat ada komunikasi yang dilakukan dengan keempat nelayan namun begitu ditanya dimana lokasinya sambungan teleponnya langsung diputus," ungkap Indra.
3. Kapal nelayan diliputi kepanikan

Indra mengatakan, awalnya ada delapan nelayan yang pergi melaut mencari ikan. Mereka mencari ikan bersama di perairan Banyuasin menggunakan jala prol. Setelah dua jam mencari ikan, datang kapal patroli yang mendekat ke arah nelayan mencari ikan.
"Kejadian di Laut Birik. Dua kapal nelayan yang melihat kedatangan petugas terkejut ketakutan, mereka sempat mengeluarkan parang untuk memutus jala," ungkap dia.
Indra mengklaim ketakutan para nelayan bukan karena mereka melakukan perbuatan ilegal, melainkan trauma sering didatangi aparat.
"Di tengah kepanikan kapal itu ditembaki, salah satu ABK bahkan teriak pak, mereka nembak," jelas dia.
4. Satu nelayan terluka dilarikan ke Palembang

Dalam pelarian itu, para nelayan terpisah. Bahkan salah satu nelayan tertembak di bagian leher yang diduga berasal dari peluru karet. Para nelayan tersebut akhirnya meminta bantuan kepada nelayan lain di Sungsang untuk dievakuasi dengan mengirimkan bantuan Speedboat.
"Penembakan belum diketahui dalam jarak beberapa meter, namanya dalam situasi kejar-kejaran karena memang dalam posisi ketakutan," jelas dia.
5. Pangkalan TNI AL Palembang benarkan ada korban tertembak

Diberitakan sebelumnya, Perwira Penerangan (Papen) Pangkalan TNI AL Palembang Kapten Laut (P) Heru Sutopo membenarkan adanya insiden korban luka diduga terkena tembakan. Peristiwa tersebut masih dalam proses penyelidikan.
"Memang benar ada nelayan yang kena tembak. Salah satu korban sudah dioperasi dan kondisinya saat ini sudah membaik," ujar Kapten Heru Senin (14/7/2025).
Menurut keterangan sementara, korban mengalami luka tembak di bagian leher dan segera mendapatkan perawatan intensif setelah dievakuasi ke Palembang. Dugaan awal menyebutkan bahwa tembakan berasal dari kapal KRI, namun hal ini masih dalam tahap penyelidikan.
"Untuk peluru masih dalam penyelidikan. Kami juga masih memeriksa saksi-saksi terkait kejadian ini. Kronologi terkait kejadian tersebut masih dalam penyelidikan. Mohon doanya," jelas dia.