Berani Jujur Pakai Sabu, Kepala BNN Hadiahi Mahasiswa Unsri Sepeda

01 Mar 2023, 19:08 WIB

Dialog Kepala BNN RI bersama mahasiswa di kampus Unsri Palembang (Dok: istimewa)

Palembang, IDM Times - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Petrus Golose, menghadiahi mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) bernama Adi Suhendra (19) sebuah sepeda.

Hadiah sepeda itu diberikan setelah Petrus meminta kepada mahasiswa yang berani jujur pernah menggunakan narkotika. Petrus bertanya bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukannya mengingat peredaran narkotika sudah semakin masif hingga ke pelajar dan mahasiswa.

"Kamu pernah pakai apa?" tanya Petrus, Rabu (1/3/2023). "Sabu, pak," ungkap Adi.

1. Pakai sabu berawal dari coba-coba

Ilustrasi narkoba jenis sabu-sabu. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Jawaban spontan Adi mendapat sorakan mahasiswa lain yang ada di Unsri saat kegiatan dialog bersama BNN. Petrus mengapresiasi sikap Adi yang jujur dan berani lepas dari jerat narkotika.

"Gak apa-apa. Orang kalau dia sadar itu lebih baik. Berapa lama kamu pakai sabu?" tanya Petrus kembali.

Mahasiswa Fakultas Teknik tersebut mengaku telah tiga kali menggunakan sabu. Menurutnya, ia menggunakan sabu berawal dari coba-coba hingga dirinya sadar untuk berhenti.

"Pertama dikasih, kedua pakai setengah. Ketiga karena terlalu banyak pakai, badan saya jadi keram, pak," keluh dia.

2. Kepala BNN apresiasi kejujuran sang mahasiswa

Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Petrus Reinhard Golose pada peringatan Hari Antinarkoba Internasional (HANI) 2022 (Dok. BNN)

Jawaban Adi tersebut langsung dijawab oleh Petrus. Dirinya berujar sambil bercanda bahwa sabu ketiga yang dicoba sang mahasiswa adalah tawas. Petrus kembali menawarkan kepada Adi sabu dari BNN untuk dicoba sang mahasiswa. Namun Adi menolak.

"Kasih dia sepeda. Saya senang dengan kejujuranmu," ucap Petrus.

3. Sumsel daerah ketiga terbesar peredaran narkoba

Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI Kamis (20/1/2022) (Dok. Humas BNN)

Meningkatnya potensi ekonomi di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) berbanding lurus dengan meningkatnya potensi peredaran narkotika. BNN mencatat Sumsel menjadi daerah ketiga dengan tingkatan peredaran narkotika terbesar setelah Aceh dan Sumatra Utara (Sumut).

Faktor wilayah perlintasan dan banyaknya jalur tikus di Sumsel menambah catatan maraknya peredaran narkotika. Tak hanya di kota, peredaran narkotika sudah menjamur hingga ke desa-desa.

"Semakin besar potensi perekonomian di sebuah daerah, semakin besar pula potensi pasar narkoba di daerah tersebut," jelas dia.