Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Daerah di Sumsel Ditetapkan Sebagai Zona Merah Karhutla

IMG-20250729-WA0018_edit_701953359820494.jpg
Penanganan Karhutla di wilayah Desa Mangasang, Bayung Lencir (Dok: Manggala Agni)
Intinya sih...
  • Lima daerah di Sumsel masuk zona merah Karhutla, termasuk Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, dan Banyuasin.
  • Terjadi 275 kejadian karhutla di Sumsel sepanjang tahun ini dengan luasan lahan terbakar ribuan hektare. Titik panas mengalami penurunan namun tetap waspada.
  • Pihak BPBD mewaspada potensi kenaikan titik panas hingga November dengan menerima bantuan enam helikopter dari BNPB untuk mengatasi Karhutla.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat ada lima wilayah di Sumsel yang berstatus zona merah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Status zona merah tersebut terjadi karena peristiwa kebakaran telah berlangsung sebanyak 30 kejadian.

"Sudah lima daerah di Sumsel masuk zona merah, yakni di Ogan Ilir, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, dan Banyuasin," ungkap Kabid Penanganan Darurat, Senin (25/8/2025).

1. Ada 275 kejadian Karhutla di Sumsel

Ilustrasi karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)
Ilustrasi karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurutnya, dari lima daerah kebakaran terbanyak terjadi di wilayah Ogan Ilir dengan total 96 kejadian, dengan kejadian kebakaran terbanyak di Indralaya Utara. Sedangkan empat daerah lain seperti Musi Banyuasin 43 kejadian, Ogan Komering Ilir 34 kejadian, Muara Enim 33 kejadian, dan Banyuasin 32 kejadian.

Sedangkan daerah zona hijau (nihil karhutla) ada di Muratara, Pagar Alam, dan OKU Selatan. Sudirman menyebut, data karhutla yang disampaikannya merupakan hasil laporan dari BPBD kabupaten/kota.

"Total sepanjang tahun ini (hingga 23 Agustus) terdapat 275 kejadian karhutla di Sumsel. Secara luasan lahan yang terbakar sudah ribuan hektare, data terakhir dari Sipongi (hingga 10 Agustus) ada 1.416,9 hektare," ungkap dia.

2. Titik panas mengalami penurunan

Proses pemadaman api karhutla (IDN Times/BPBD Sumsel)
Proses pemadaman api karhutla (IDN Times/BPBD Sumsel)

Meski zona merah bertambah, BPBD mencatat titik panas di Sumsel mengalami penurunan dibanding Juli. Kondisi hujan yang masih melanda Sumsel menyebabkan sebagian daerah masih basah. Kondisi tersebut menjadi faktor utama yang menyebabkan titik panas menurun.

"Meski ada hujan, laporan harian dari beberapa daerah masih terjadi karhutla di Sumsel. Bahkan angka kasusnya terus alami kenaikan di beberapa daerah. Kita tetap waspada," jelas dia.

3. Ada enam helikopter yang dipinjamkan ke Sumsel

Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)
Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sudirman menyebutkan, pihaknya tetap mewaspadai potensi kenaikan titik panas yang suatu waktu bisa terjadi di Sumsel. Berdasarkan tren secara tahunan, titik panas selalu terjadi di bulan ini, dan berlanjut hingga November.

"Antisipasi dan kewaspadaan terhadap bencana di Sumsel dengan penetapan status siaga hingga November nanti dan akan diperpanjang jika masih ada karhutla," jelas dia.

Sudirman menambahkan, sejauh ini Sumsel telah menerima bantuan enam Helikopter dari BNPB untuk mengatasi Karhutla. Bahkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pun telah dilakukan pada akhir Juli dan awal Agustus lalu.

"Empat helikopter water bombing dan dua helikopter patroli," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us