11 Kecamatan di OKI Rawan Karhutla, BPBD Buat 9 Posko Siaga

- BPBD OKI mendirikan 9 posko siaga karhutla di 11 kecamatan
- Satgas Karhutla melibatkan pasukan khusus di 107 desa untuk menghadapi puncak kemarau
- Puncak kemarau di OKI diperkirakan terjadi pada bulan September dengan intensitas kemarau basah
Ogan Komering Ilir, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengambil langkah siaga dalam menghadapi peralihan musim penghujan ke musim kemarau yang diperkirakan terjadi Juni hingga Agustus 2025.
Dari 18 kecamatan di OKI, 11 di antaranya rata-rata wilayah rawan bencana. Artinya 70 persen daerahnya berpotensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini diungkapkan Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin pada Selasa (17/6/2025).
1. BPBD tempatkan 9 posko di daerah rawan

Listiadi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 9 unit posko siaga karhutla yang tersebar di seluruh wilayah rawan dengan dibantu oleh sebanyak 70 orang personel.
"Terdapat 9 posko yang tersebar di daerah rawan dan ada 1 posko yang berada di halaman kantor BPBD OKI membackup 2 kecamatan," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menetapkan daerah rawan bencana di 107 desa tersebar di 11 Kecamatan di Bumi Bende Seguguk tersebut. Beberapa daerah dominan di dataran rendah seperti Kecamatan Air Sugihan, Pampangan, Pangkalan Lampam, Sungai Menang, Cengal, Jejawi, Sp Padang, Tanjung Lubuk dan Kayuagung.
"Seluruh satgas karhutla yang terdiri dari Polisi, TNI dan anggota BPBD serta Manggala Agni telah meningkatkan kewaspadaan dan siaga memasuki musim kemarau seperti sekarang," katanya.
2. Tim satgas Karhutla libatkan pasukan khusus di desa

Dari 107 desa yang ditetapkan, maka harus memiliki pasukan khusus lewat kebijakan Dana Desa (DD) dan operasional di lapangan. Kebijakan tersebut diharapkan ada pasukan khusus yang dapat bisa mem-backup tugas personel.
"Meskipun saat ini masih sering turun hujan, beberapa aliran sungai sudah mengalami pendangkalan sehingga potensi kekeringan sudah semakin terlihat. Seperti muka air sungai terpantau di Sepucuk dan Kayuagung sudah turun sekitar 10 sentimeter," bebernya.
3. Puncak kemarau di OKI diperkirakan September

Untuk diketahui, dari prediksi BMKG bahwa kemarau yang terjadi tahun ini relatif lebih panas dibandingkan tahun lalu, namun waktunya lebih singkat. Meskipun puncak kemarau diprediksi Agustus, Kabupaten OKI biasanya berbeda dengan kabupaten atau kota lainnya.
"Puncak kemarau di Kabupaten OKI bisa terjadi di September. Jadi Kabupaten atau kota lainnya telah selesai puncak kemarau, biasanya di Kabupaten OKI masih terjadi puncak kemarau. Untuk intensitas kekeringan tahun ini diperkirakan kemarau basah," ungkap Listiadi.