TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ungkap Kasus Sabu 41,4 Kg, Polda Sumbar Catat Sejarah Baru

Selamatkan ratusan ribu jiwa

Pengungkapan Kasus Peredaran Narkotika di Bukittinggi. IDN Times/Andri NH

Padang, IDN Times – Kepolisian Daerah Sumatra Barat, mencatat sejarah baru pengungkapan kasus peredaran narkotika. Barang bukti berupa narkotika jenis sabu seberat 41,4 kilogram yang berhasil diamankan jajaran Polres Bukittinggi.

Itu menjadi barang bukti terbanyak sepanjang sejarah pengungkapan dan penggagalan peredaran barang haram tersebut di Ranah Minang.
 
“Ini capaian terbesar sejak berdirinya Polres Bukittinggi, mungkin juga Polda Sumbar,” kata Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Teddy Minahasa saat jumpa pers, Sabtu (21/5/2022).

Baca Juga: 97 Persen Calon Jemaah Haji Sumbar Sudah Lunasi Bipih 

1. Klaim selamatkan 414 ribu nyawa

Pengungkapan Kasus Peredaran Narkotika di Bukittinggi. IDN Times/Andri NH

Menurut kapolda, keberhasilan mengungkap kasus peredaran narkotika kali ini, selain merupakan capaian terbesar, juga sudah menyelamatkan sebanyak 414 jiwa generasi bangsa. Total barang bukti sabu seberat 41,4 kilogram ini, apabila diekuivalen dengan harga, mencapai lebih kurang 62,1 miliar rupiah. 
 
“Asumsinya, jika dikonsumsi oleh 10 orang, apabila dikonsumsi oleh lebih dari 10 orang, tentunya kita bisa menyelamatkan lebih banyak dari 414.000 jiwa. Baik yang akan menggunakan atau yang pengguna pasif,” ujarnya.

2. Kasus narkotika duduki peringkat pertama

Pengungkapan Kasus Peredaran Narkotika di Bukittinggi. IDN Times/Andri NH

Teddy menegaskan, hingga saat ini kasus narkotika di Sumatra Barat masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus 1.043. Ini merupakan fakta jika Sumatra Barat sangat potensial dan cukup mengkhawatirkan dalam hal penyalahgunaan narkotika.
 
Untuk itu kata, pihaknya mengajak semua pihak untuk menumbuhkan rasa environmental atau kesadaran dilingkungan atau kepedulian lingkungan di seluruh elemen masyarakat Sumatera Barat ini.
 
"Mari kita sama-sama menyelamatkan generasi muda kita apalagi kita saat ini sedang memasuki masa atau era bonus demografi. Disitu, kita dituntut untuk bisa menampilkan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan kompetitif,"ujarnya.
 

Baca Juga: Hewan Ternak yang Terjangkit PMK di Sumbar Bertambah 

Berita Terkini Lainnya