Lisma Rela Tak Berlebaran Bersama Keluarga Demi Pasien
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Banyak orang menantikan Idulfitri, momen berkumpul bersama keluarga di Hari Kemenangan. Namun sayangnya, tak semua umat muslim merasakan saat-saat tersebut.
Lisma misalnya. Perawat di Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Siti Khodijah Palembang ini harus meluangkan waktunya untuk berjaga dan merawat pasien. Baginya, tak ada tanggal merah ketika memang waktunya mendapat giliran untuk bertugas.
"Namanya mengabdi dan sudah bertanggung jawab dengan profesi," ujarnya kepada IDN Times, Senin (10/5/2021).
1. Mendapat shift di UGD menjadi tugas luar biasa
Menurut perempuan satu ini, pekerjaannya menjadi tenaga kesehatan merupakan cita-cita yang sudah ia inginkan sedari kecil. Apa pun tanggung jawab yang diberikan pihak rumah sakit, ia memastikan akan melakukannya dengan maksimal.
"Apalagi kalau mendapat shift di UGD (Unit Gawat Darurat), luar biasa kerjanya," kata dia.
Baca Juga: Varian Corona Asal India Sudah Masuk Sumsel Sejak Januari 2021
2. Apresiasi insentif lewat bekerja penuh tanggung jawab
Lisma bercerita, walau tahun ini ia tak bisa berlebaran bersama keluarga karena harus memenuhi tugas yang diberikan rumah sakit, namun ia menganggap hal tersebut bukan sebagai beban.
"Gimana ya, harus rela tak lebaran demi pasien. Apalagi saya punya tanggung jawab merawat pasien COVID-19. Saya diberikan kepercayaan lewat insentif, artinya saya juga harus bekerja maksimal," timpalnya.
3. Minta masuk kerja setelah salat idul fitri
Walau terkadang ada rasa kecewa karena tidak bisa bersama keluarga di momen istimewa, Lisma mengaku tak berat hati meninggalkan anak dan suami saat lebaran.
"Alhamdulillah, saya punya keluarga yang mengerti. Walaupun saya tugas, tapi selalu minta waktu untuk salat Id dulu sama mereka (keluarga)," tandas dia.
Baca Juga: Warga Palembang di 77 Kelurahan Tak Bisa Salat Id di Masjid