Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mencicipi "Balung Ayam" Sajian Nusantara Khas Rempah Lawas Palembang

Balung ayam rempah lawas Palembang (IDN Times/Dokumen)

Palembang, IDN Times - Meracik menu makanan khusus memang perlu penguasaan kuliner yang mendalam. Sajian masakan nusantara dengan rempah menjadi pilihan dalam berinovasi, dan melahirkan cita rasa dengan bumbu berbeda.

Rumah makan Rempah Lawas di Jalan Dwikora 1 Palembang misalnya. Selain menawarkan berbagai menu nusantara dari rempah-rempah asli Indonesia, restoran ini memiliki sajian khas 'Balung Ayam' dengan resep beraroma dan citarasa kuat nan menggoda.

"Balung dalam bahasa jawa artinya tulang. Balung ayam berarti tulang ayam. Ayam sebagai bahan utama diungkep ditambah bumbu dan rempah-rempah racikan spesial milik resto kami," ujar Andrian, pemilik Rempah Lawas Palembang, Minggu (19/7/2020).

1. Satu porsi balung ayam Rp10 ribu

Restoran Rempah Lawas Palembang di Jalan Dwikora 1 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Balung ayam bisa langsung dinikmati sebagai lauk pendamping nasi. Namun sebelum dihidangkan di atas meja seharga Rp10 ribu per porsi, salah satu menu utama Rempah Lawas ini harus dibaut dengan tekstur lunak.

"Biasanya ayam dimasak tanpa tulang. Tapi dengan resep dan bumbu yang kita kembangkan, ternyata pelanggan suka. Bumbunya meresap hingga tulang," jelas dia.

2. Tawarkan menu baru seafood kerang hijau

Seafood kerang hijau menu baru di Rempah Lawas Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Selain karena konsep budaya, restoran Rempah Lawas sering dikunjungi karena menyajikan makanan asli Indonesia dengan harga terjangkau. Tempatnya yang nyaman dan Instagramable membuat setiap orang yang datang betah untuk berlama-lama.

"Tujuannya memang mengenalkan makanan lawas yang dibawa ke restoran. Seperti es cendol dan menu lokal lain. Tapi kita juga ada makanan luar (western) dengan bumbu Indonesia. Kita pun menawarkan menu terbaru seperti seafood kerang hijau seharga Rp55 ribu per porsi," terangnya.

3. Awal terjun ke bisnis kuliner tahun 2017

Balung ayam rempah lawas Palembang (IDN Times/Dokumen)

Memulai bisnis dari usaha furniture, Andrian baru terjun ke dunia kuliner pada 2017 melalui online. Perlahan berkembang dan jangkauan makin luas, dirinya bersama istri membuka Rempah Lawas Palembang di pertengahan tahun lalu.

"Awalnya bisnis mebel, istri lumayan hobi masak dan mulai terjun ke kuliner. Ternyata berkembang sampai sekarang," ungkap dia.

4. Rempah Lawas Palembang juga menjadi ruang komunitas

Restoran Rempah Lawas Palembang di Jalan Dwikora 1 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Andrian melanjutkan, dirinya tidak sekadar pengin mengembangkan usaha kuliner. Ia juga membuat suasana restoran nyaman bagi pengunjung, terutama para komunitas. Karena di Rempah Lawas Palembang juga menyediakan ruangan khusus untuk siapa saja yang ingin beraktivitas.

"Selain kami peduli dengan rasa makanan, karakter tempat ini sebagai wadah atau community space. Contoh bagi mereka punya potenai suara bagus, kita siapkan room private record, nanti ada gedung theater yang sedang dibangun. SerSemua free kita bantui mereka berkrativitas tanpa biaya," tandas dia.

Beberapa komunitas yang sering bertandang dan mengadakan kegiatan, tambah Andrian, seperti komunitas film yang kerap menggelar nonton dan diskusi bareng. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us