Olah Kayu Bekas, Pemuda Palembang Ini Sukses Bangun Industri Rumahan
Produk miniatur Jembatan Ampera terjual hingga ke Belanda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Ada begitu banyak cara untuk mendapatkan penghasilan pribadi, dan itu tak selalu harus bekerja di perusahaan besar. Sekalipun hanya sebatas lulusan SMK, tetap saja ada ribuan cara.
Setidaknya, kondisi itulah yang pernah dilalui Ulinnuha, berulang kali surat lamaran kerjanya ditolak, hanya karena memegang ijazah SMK. Merasa sudah kemampuannya tak diterima perusahaan, Ulinnuha mencoba mencari cara sendiri. Pendek cerita, pria kelahiran 1983 ini tanpa diduga menjadi pengrajin kayu, yang produknya mampu menembus hingga luar negeri.
"Awalnya dulu melamar kemana-mana tapi tidak pernah diterima kerja. Mungkin karena saya hanya lulusan SMK atau saya seorang perantau, orang tidak percaya dengan kemampuan yang saya miliki. Sampai titik lelah, saya mencoba menciptakan karya dari kayu limbahan bekas pabrik," kata dia kepada IDN Times, Selasa (7/1).
1. Ulin mencoba memanfaatkan kayu bekas yang tertumpuk di sekitar rumahnya
Ulin mengungkapkan, ide pertama muncul untuk membuat kerajinan miniatur berbahan kayu itu, berawal dari banyaknya tumpukan kayu yang tak terpakai di sekitar rumah di Jalan Residen Abdul Rozak Lorong Pagar Gunung No. 64 Palembang.
Kemudian dia meminta kayu tersebut dan mulai mencoba mengasah kemampuan yang pernah dipelajarinya pada jurusan kayu dan tekstil saat duduk di SMK 1 Gresik, Jawa Timur (Jatim).
"Hasil karya pertama pada tahun 2015 lalu berupa gantungan kunci berbentuk buah-buahan. Selanjutnya, dari hanya minta akhirnya saya beli kayu-kayu dari depot pintu, yang berasal dari pohon durian untuk buat miniatur. Pertamanya gantungan kunci itu saya jual nitip di toko-toko ternyata laku dan mulai lihat pasar," ungkap dia.
Baca Juga: Pemkot Palembang Keluarkan Surat Edaran Larang Gunakan Kemasan Plastik