Sering Salah Kira, Rupanya Ini Bentuk Tanjak Asli Palembang

Palembang, IDN Times - Tanjak merupakan salah satu warisan budaya asli kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Tanjak seperti topi dengan bentuk kerucut ke atas, dan sering dikenakan oleh kaum pria saat acara adat.
Sayangnya, tanjak yang kerap dipakai oleh warga Palembang ini bukanlah ciri asli turunan pejabat kala Kesultanan Sriwijaya. Pengin tahu ciri khas yang sebenarnya? Simak artikel di bawah, ya!
Baca Juga: Ini Jenis Songket Palembang dan Asal Usulnya
1. Warisan Sultan Mahmud Badaruddin II
Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), Vebri Al Lintani mengatakan, dahulu tanjak merupakan topi yang sering digunakan para pejabat-pejabat di Kesultanan Sriwijaya. Bahkan tanjak sering dipakai oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.
"Dulu tanjak sebagai simbol dan sering dipakai oleh kalangan pejabat. Tanjak merupakan bagian dari warisan Kerajaan Sriwijaya," katanya.
Baca Juga: Songket Jadi Warisan Budaya Malaysia, Sumsel Desak Pusat Protes
2. Rupa tanjak asli mengalami modifikasi
Seiring perkembangan zaman, bentuk dan rupa tanjak yang asli perlahan dilupakan karena banyak sentuhan modifikasi. Mulai dari motif hingga ukuran tanjak yang sebenarnya.
"Sekarang kalo dilihat orang sering kenakan tanjak, itu sebenarnya bukan tanjak Palembang, tapi aslinya berasal dari Kerajaan Sriwijaya. Perhatikan tanjak sekarang memiliki tinggi dengan bentuk segitiga yang memanjang. Padahal aslinya bentuk segitiga itu rendah," ungkapnya.
Selain tinggi, perbedaan bisa ditemukan pada lipatan. Tanjak yang asli memiliki lipatan di atas, sedangkan tanjak sekarang yang sering dipakai tanpa lipatan sama sekali.
3. Bermotif batik bukan songket
Tanjak yang sering dijual saat ini bermotif Songket. Namun tanjak yang asli dibuat dari kain batik. Songket merupakan salah satu adat Palembang dengan bermacam jenis, termasuk terbuat dari benang emas dan sutera.
"Walau songket juga warisan budaya Palembang, tapi keaslian tanjak bukan bermotif songket," terangnya.
Vebri menuturkan, semua kembali lagi dengan perkembangan waktu dan modifikasi pengrajin. Sampai akhirnya tanjak yang dikenal secara umum bukanlah peninggalan asli asal Sriwijaya.
4. Beragam penyebutan tanjak yang dipakai pria
Tanjak berawal dari zaman kesultanan melayu Melaka. Perlu diketahui, tanjak hanya dipakai oleh pria. Sebutan lain tanjak juga dikenal dengan nama destar, bulang hulu, tengkolok, dan setangan kepala.
Kemudian lipatan pada tanjak pun memiliki gaya dan arti, misalnya tingkatan pada kesultanan tertentu.
Baca Juga: Songket Palembang Sebagai Akulutrasi Peradaban Kerajaan Sriwijaya