Sejarah Kuburan Sentosa Pangkalpinang, Makam Terbesar di Asia Tenggara

- Kuburan Cina Sentosa Kota Pangkalpinang memiliki sekitar 1.200 makam dengan arsitektur yang beragam dan unik.
- Perkuburan ini didirikan sekitar tahun 1935 oleh empat pelopor dan dikelola oleh Yayasan Sentosa.
- Tradisi Sembahyang Kubur (Ceng Beng) di perkuburan ini ramai dikunjungi setiap tahunnya, di mana keluarga membersihkan dan memberikan penghormatan pada leluhur.
Ada sekitar 1.200 makam di Kuburan Cina Sentosa Kota Pangkalpinang dengan luas 19,9 hektare. Pemakaman etnis Tionghoa yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung ini merupakan makam terbesar di Asia Tenggara.
Perkuburan Cina ini sangat unik dan menarik dengan arsitektur makam yang beragam. Bahkan, ada makam yang dibangun dengan batu granit seharga Rp500 juta loh! Kuburan ini terlihat jelas ketika melewati Jalan Raya Soekarno Hatta, tak ada kesan menyeramkan sebab penataan makam dibangun dengan rapi.
1. Sejarah Kuburan Sentosa, sudah berdiri 1935

Kuburan Cina Sentosa sudah lama berdiri, yakni sekitar tahun 1935. Mengutip wonderful.pangkalpinangkita.go.id, bahwa ada makam tertua dari keluarga Boen Sun Yat Sen, jadi diperkirakan pada tahun 1915.
Tanah perkuburan Sentosa ini merupakan sumbangan dari marga Boen, menurut tugu pendiri makam yang dibangun tahun 1935. Makam Cina dibangun dalam bentuk dan arsitektur yang unik dan menarik serta dihiasi dengan tulisan aksara Cina yang indah, sangat jelas sekali menunjukan status sosial ekonomi orang yang dimakamkan.
Pada umumnya, makam dibangun pada lokasi perbukitan yang mengartikan penghargaan dan penghormatan yang tinggi orang Cina terhadap leluhur dan nenek moyangnya.
2. Perkuburan Cina yang didirikan oleh empat tokoh Tionghoa

Makam ini didirikan oleh empat orang pelopor, yaitu Yap Fo Sun tahun 1972, Chin A Heuw Tahun 1950, Yap Ten Thiam tahun 1944, dan Lim Sui Cian. Sementara itu, Pekuburan Cina Sentosa dikelola oleh Yayasan Sentosa.
Pengelola menyediakan lahan dan kuburan dengan harga tertentu. Ada juga yang dibangun dengan perkuburan khusus, dengan bahan yang berkualitas dan harga fantasitis. Namun, pengelola kuburan ini juga tidak akan memungut biaya pemakaman bagi masyarakat tak mampu.
3. Cheng Beng di Perkuburan Sentosa

Biasanya, perkuburan Sentosa ramai dikunjungi saat Ceng Beng setiap tahunnya. DI sini diadakan tradisi Sembahyang Kubur (Ceng Beng atau Qing Ming). Seluruh keluarga yang ada diperantauan akan pulang untuk sembahyang dan memberikan penghormatan terhadap leluhurnya.
Sebelum malam puncak Ceng Beng, sanak keluarga akan membersihkan makam, membersihkan rumput di sekitar makam, dan mengecat ulang makam. Mereka akan melakukan bersih-bersih makam secara bersama-sama yang dimaknai dengan momentum berkumpul keluarga.