Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wisatawan di Jembatan Ampera dan Sungai Musi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Jembatan Ampera Palembang merupakan penghubung wilayah hulu dan hilir. Jembatan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan menjadi ikon Kota Pempek.

Jembatan Ampera beberapa kali mendapat revitalisasi, dan terbaru bakal dipasang lift atau tangga otomatis untuk membawa pengunjung ke menara jembatan dengan ketinggian 50 meter.

Namun tak banyak yang tahu jika sebelum bernama Ampera atau Amanat Penderitaan Rakyat, jembatan ini pernah diberi nama Jembatan Soekarno sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden Indonesia pertama.

1. Jembatan Ampera baru dibangun pada 1962

sejarawan dan budayawan Sumsel, Vebri Al Lintani (IDN Times/Dokumen Pribadi)

Menurut Sejarawan dan Budayawan Sumatra Selatan (Sumsel), Vebri Al Lintani, ide pembangunan Jembatan Ampera sebenarnya sudah ada sejak 1906 pada zaman kolonial Belanda. Saat itu jabatan Wali Kota (Wako) Palembang diduduki oleh Le Cocq de Ville.

"Tapi pembangunan baru terealisasi pada 1962. Biaya Pembangunan diambil dari perampasan perang Jepang dan baru diresmikan tahun 1965," kata Vebri kepada IDN Times, Kamis (17/11/2022).

Ide pembangunan Jembatan Ampera sempat tenggelam, kemudian bergelora kembali pada masa kemerdekaan. Ide muncul dari usulan DPRD Peralihan Kota Besar Palembang.

"Usulan dimunculkan waktu sidang pleno 29 Oktober 1956," jelas dia.

2. Jembatan Ampera Palembang diresmikan pada 1965

Editorial Team

Tonton lebih seru di