Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kenapa Pangkalpinang Dijuluki Kota Pangkal Kemenangan?

Alun-alun Taman Merdeka Pangkalpinang (instagram.com/@explorebangka)
Alun-alun Taman Merdeka Pangkalpinang (instagram.com/@explorebangka)
Intinya sih...
  • Pembentukan Kota Pangkalpinang dimulai pada 17 September 1757. Sultan Palembang memerintahkan Demang dan Jenang untuk bertugas di masing-masing Pangkal atau Pengkal.
  • Kota Pangkalpinang pernah dijuluki sebagai pangkal kemenangan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sejarah ini terbukti pada prasasti di Taman Sari yang diresmikan oleh Bung Hatta, serta Monumen "Pangkal Pinang, Pangkal Kemenangan".

Kota Pangkalpinang ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Bangka Belitung pada 9 Februari 2001. Kamu juga harus tahu nih, penetapan kota Pangkalpinang sebagai ibu kota ini berdasarkan undang-undang Nomor 27 Tahun 2000.

Kota ini menjadi pusat pemerintahan yang letaknya itu ada di bagian timur Pulau Bangka yang merupakan pusat perdagangan dan industri di Bangka Belitung.

Kota Pangkalpinang ini dikenal sebagai Pusat Timah, serta dijuluki juga dengan Kota Beribu Senyuman dan Pangkal Kemenangan. Ternyata julukan ini ada sejarahnya loh, yuk simak!

1. Sejarah singkat Kota Pangkalpinang

Tugu 0 Kilometer Pangkalpinang (Wonderfulpangkalpinangkota.go.id)
Tugu 0 Kilometer Pangkalpinang (Wonderfulpangkalpinangkota.go.id)

Pembentukan Kota Pangkalpinang dimulai pada 17 September 1757. Mengutip dari website resmi pangkalpinangkota.go.id, bahwa saat itu Sultan Susuhanan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo memberikan perintah kepada Abang Pahang bergelar Tumenggung Dita Menggal, Depati serta Batin Pengandang, dan kepada para Krio yang ada di Pulau Bangka.

Mereka diperintahkan untuk mencari Pangkal atau pengkal. Hal ini sebagai tempat kedudukan Demang dan Jenang yang akan bertugas untuk mengawasi parit-parit penambangan timah dan untuk mengawasi kuli tambang dari Cina, Siam, Kocin, dan Melayu. Pangkal ini juga untuk tempat mengawasi distribusi timah dari parit-parit penambangan hingga sampai ke Kesultanan Palembang Darussalam.

Singkat cerita, Pangkal atau Pengkal pun telah berdiri, Sultan Palembang memerintahkan Demang dan Jenang untuk bertugas di masing-masing Pangkal atau Pengkal.

2. Asal mula dijuluki Pangkalpinang Pangkal Kemenangan

Taman Wilhelmina Pangkalpinang (instagram.com/dewiastarii12)
Taman Wilhelmina Pangkalpinang (instagram.com/dewiastarii12)

Kota Pangkalpinang pernah dijuluki Pangkalpinang Pangkal Kemenangan, julukan ini ada tentu saja ada ceritanya. Saat pengasingan Presiden Soekarno dan Muhammad Hatta, di Kota Pangkalpinang Soekarno pernah mengucapkan seloka "Dari Pangkal Pinang, pangkal kemenangan bagi perjuangan". Hal inilah yang menjadi pengingat pentingnya peran Bangka Belitung dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah ini ini terbukti pada prasasti di Taman Sari yang diresmikan oleh Bung Hatta, serta Monumen "Pangkal Pinang, Pangkal Kemenangan". Nama Kota Pangkalpinang juga memiliki makna, mengutip dari resmi pangkalpinangkota.go.id bahwa Pengkal atau Pangkal yang bahasa Melayu Bangka berarti pusat atau awal mulanya sebagai pusat perkumpulan timah yang kemudian berkembang artinya sebagai pusat distrik, kota tempat pasar, tempat berlabuh kapal dan pusat segala aktivitas.

Sementara kata Pinang berasal dari pohon Pinang merupakan sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur.

3. Dijuluki juga Kota Seribu Senyuman

Masjid Kubah Timah di Pangkalpinang (dok pribadi/Cici Nasya Nita)
Masjid Kubah Timah di Pangkalpinang (dok pribadi/Cici Nasya Nita)

Kota Pangkalpinang dijuluki juga Kota Seribu Senyuman, slogan ini mulai digaungkan sesuai dengan misi pemimpin daerahnya pada tahun 2018. Hal ini karena Kota Pangkalpinang ini ingin dijadikan sebagai Kota Seribu Senyuman. Slogan ini mengandung arti "Sejahtera, Nyaman, Unggul, dan Makmur".

Slogan ini diharap dapat merefleksikan keramahan dan semangat positif penduduk Pangkalpinang, serta menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan bagi warganya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us