Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kenapa Orang Minang Sering Disebut Orang Padang, Bedakah?

Rumah Gadang (instagram.com/@sumbar_rancak)
Intinya sih...
  • Orang Minang sering disebut orang Padang karena merujuk pada nama ibu kota Provinsi Sumatera Barat, tetapi tidak semua orang Minang adalah orang Padang.
  • Suku Minangkabau menjunjung tinggi adat dan tradisi seperti Silek, Tari Piring, Rendang, dan Batik Minang. Mereka menganut sistem kekeluargaan matrilineal.
  • Orang Minang terkenal dengan budaya rantau dan etos merantau yang tinggi. Mereka dikenal sebagai etnis yang terpelajar dan sukses dalam beradaptasi di perantauan.

Orang Minang sering banget disebut orang Padang. Apalagi ketika orang Minang lagi merantau ke daerah lain, orang awam pasti menganggap orang Minang ya orang Padang. Tapi apakah sama? Ternyata tidak loh.

Sering disebut sama karena merujuk pada nama ibu kota Provinsi Sumatera Barat yaitu Padang. Padang merupakan kota besar, yang di dalamnya terdapat beberapa suku yang menetap di sini. Orang Minang adalah kelompok etnis yang berasal dari Dataran Tinggi Minangkabau, Sumatera Barat.

Tidak semua orang Minang adalah orang Padang dan begitu juga tidak semua orang Padang itu orang Minang. Orang Minang juga dikenal dengan sebutan Urang Awak. Orang Minang yang tinggal di Padang bisa disebut orang Padang sekaligus orang Minang.  

1. Suku Minang punya kekhasan tertentu

Rumah Gadang (website resmi wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Mengutip jurnal analisa sosiologi oleh Rahman Malik dari jurnal.uns.ac.id, suku Minangkabau merupakan salah satu kelompok etnis nusantara yang berbahasa dan menjunjung tinggi adat Minangkabau. Suku Minang terus melestarikan tradisi yang beragam seni dan budaya, seperti Silek, Tari Piring, Rendang, dan Batik Minang.

Adat istiadat etnis Minangkabau mempunyai kekhasan tertentu yang dapat dilihat dari sistem kekeluargaannya yang melalui jalur perempuan atau matrilineal, walaupun budayanya juga diwarnai kuat oleh ajaran agama Islam. Pada saat ini etnis Minangkabau merupakan salah satu etnis penganut sistem matrilineal terbesar di dunia.

Wilayah geografis penganut kebudayaan ini meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, dan bagian selatan Sumatera Utara.

2. Suku Minang terkenal dengan budaya rantau

Rumah Gadang (instagram.com/@sumbar_rancak)

Orang minang memang sering merantau jadi gak heran kalau Suku Minang terkenal dengan budaya rantau. Sejak abad ke-14, banyak Suku Minang yang merantau ke pesisir Timur Sumatera hingga Negeri Sembilan, Malaysia. Masih mengutip jurnal.uns.ac.id, etos merantau orang Minangkabau sangatlah tinggi. Bahkan menurut survey diperkirakan tertinggi di seluruh Indonesia.

Merantau pada etnis Minagkabau merupakan suatu proses yang sudah berlangsung sejak lama. Di dalam sejarah mencatat migrasi etnis Minangkabau pertama, terjadi pada abad ke-7. Saat itu, banyak pedagang-pedagang emas yang berasal dari pedalaman Minangkabau melakukan perdagangan di Muaro Jambi.

3. Etnis Minang terkenal sebagai orang terpelajar

Rumah Gadang (website resmi wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Etnis Minangkabau dikenal sebagai etnis yang terpelajar. Mereka menyebar di seluruh pelosok Indonesia bahkan ada yang sampai ke mancanegara atau luar negeri. Orang Minang ini kalau merantau terkenal dengan keberhasilannya. Biasanya mereka sukses dan dapat beraptasi di perantauan bahkan menetap di perantauan.

Etnis Minang sudah pergi merantau ke Tanah Jawa, Sulawesi, Semenanjung Malaysia, Thailand, Brunei, hingga Filipina. Sistem pendidikan yang maju di Minangkabau banyak melahirkan para ahli dan aktivis yang cukup banyak berperan dalam proses kemerdekaan di Indonesia umumnya dan wilayah Sumatera Barat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us