Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Imlek 2025, Rekomendasi 3 Klenteng di Tepian Sungai Musi Palembang

Klenteng di Pulau Kemaro Palembang. (IDN Times/istimewa)
Intinya sih...
  • Kelenteng Hok Tjing Rio berdiri sejak 1962 di Pulau Kemaro, Palembang.
  • Kelenteng ini memiliki warna merah yang mencolok dan patung Buddha setinggi dua meter.
  • Kelenteng Hong Tiong Bio terletak di kawasan Pasar 16, bersih dan terawat dengan altar Dewa Kong Tek Cun Cong.

Palembang, IDN Times -Tahun baru Imlek 2025 bisa dijadikan momentum perjalanan wisata sejarah di beberapa Klenteng cukup tua di Kota Palembang. Apalagi, tempat ibadah umat Tri Dharma ini berada di tepian Sungai Musi, sehingga menambah daya tarik wisatawan sekaligus menikmati keindahan alam dan budayanya.

Setiap tahun, diketahui tiga Klenteng di Palembang selalu ramai dikunjungi saat perayaan Imlek. Umat Tri Dharma dari berbagai penjuru berbondong-bondong datang untuk melaksanakan ibadah dan rekreasi spiritual.

Lantaran berada di tepi Sungai Musi, pengurus klenteng selalu menyediakan perahu jukung bagi siapapun yang ingin berkunjung ke Klenteng. Berikut IDN Times rekomendasikan tiga klenteng bersejarah berada di tepian Sungai Musi Palembang!

1. Kelenteng Hok Tjing Rio Pulau Kemaro

Kelenteng Hok Tjing Rio Pulau Kemaro. (Istimewa)

Klenteng Hok Tjing Rio sudah berdiri sejak 1962. Sejarahnya tak terlepas dari legenda cinta Pulau Kemaro yang sangat fenomenal.

Klenteng ini terletak di tengah Sungai Musi atau tepatnya di Pulau Kemaro, Palembang. Klenteng Hok Tjing Rio memiliki warna serba merah yang sangat cantik dan sangat mencolok.

Ciri khas lain dari klenteng ini yakni terdapat patung Buddha dengan cat emas setinggi dua meter. Patung tersebut berada di belakang kelenteng. 

2. Klenteng Hong Tiong Bio 16 Ilir

Kelenteng Hong Tiong Bio 16 Ilir. (YouTube)

Tak banyak masyarakat yang tahu keberadaan Klenteng Hong Tiong Bio di kawasan Pasar 16 Palembang. Tempat ibadah ini lokasinya cukup tersembunyi, karena berdampingan dengan Pasar 16.

Klenteng ini berhadapan langsung dengan Sungai Musi. Di sekitarnya bersandar kapal-kapal jukung pengangkut barang logistik dari daerah dan menuju pasar atau sebaliknya.

Penataan dermaga dengan pembangunan Plaza 16 di bibir pasar tersebut baru-baru ini, cukup memudahkan menuju ke sana dan melihat pesonanya.

Tempat ibadah ini terpantau bersih dan terawat. Dari pintu depan, terlihat di bagian kanan loket tempat pengambilan garu dan kertas sembayang. Di bagian tengah terdapat altar Dewa Kong Tek Cun Cong sebagai dewa utama di Kelenteng Hong Tiong Bio. 

Klenteng Hong Tiong Bio biasanya menjadi lokasi awal umat Tri Dharma untuk perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro. 

3. Klenteng Chandra Nadi atau Klenteng Dewi Kwan In

Kelenteng Chandra Nadi. (Dok. Giwang Sumsel)

Klenteng Chandra Nadiatau yang lebih dikenal masyarakat Kota Palembang dengan nama Klenteng Dewi Kwan Im ini berada di kawasan 10 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang. Klenteng ini merupakan pengganti dari Klenteng yang terbakar di kawasan 7 Ulu. 

Klenteng Dewi Kwan Im sendiri terletak persis di pinggiran Sungai Musi, tempat ibadah ini memiliki akulturasi atau perpaduan antara budaya lokal dan Tionghoa.

Klenteng Chandra Nadi menjadi salah satu tempat ibadah favorit warga dari seluruh belahan dunia untuk menjalani ibadah. Dibandingkan klenteng lainnya, klenteng Dewi Kwan Im lebih ramai didatangi. Berbagai prosesi ibadah masyarakat di Palembang digelar di sini.

Rupanya klenteng ini juga menjadi klenteng tertua di Kota Palembang dibangun pada masa Kesultanan Palembang Darussalam hingga masa Kolonial Belanda tepatnya pada 1733 pada masa Kerajaan Sriwijaya.

Selain digunakan beribadah umat Tri Dharma, di bagian belakang klenteng terdapat satu altar yang berisi kumpulan berbagai patung titipan umat dan altar 'Ju Sin Kong' pelindung kota Palembang dan diyakini beragama Islam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us