Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Biar Gak Jadi Korban 'Gaslighting' Sopir Travel, Cek 5 Tips Mudik Ini!

ilustrasi sopir travel (pexels.com/Tobi)

Di balik euforia pulang kampung, ada tantangan yang sering dihadapi, terutama kalau naik travel. Banyak kejadian di mana penumpang merasa dibohongi, dibikin ragu sama sopir travel, atau malah dimanipulasi dengan berbagai alasan biar mereka menurut. Ini yang biasa disebut gaslighting. Tanpa sadar, kamu bisa aja jadi korban kalau gak hati-hati.

Biar gak jadi korban gaslighting sopir travel, kamu perlu strategi khusus. Jangan sampai kamu terjebak dalam situasi yang bikin kamu merasa bersalah atau ragu padahal sebenarnya kamu yang benar. Nah, sebelum berangkat, simak dulu lima tips penting ini supaya mudikmu tetap aman dan gak kena tipu muslihat sopir travel!

1. Pilih travel yang punya reputasi baik

ilustrasi mobil travel (pexels.com/Norma Mortenson)

Jangan asal pilih travel hanya karena harga tiketnya murah. Sebelum pesan, cari tahu dulu reputasi travel tersebut. Banyak kasus di mana penumpang tertipu oleh travel abal-abal yang menghilang setelah menerima pembayaran. Cek review dari orang-orang yang pernah pakai jasa travel itu, lihat komentar di media sosial atau forum diskusi, dan pastikan mereka punya layanan pelanggan yang jelas.

Kalau ada banyak keluhan soal keterlambatan, pengemudi yang kasar, atau penumpang yang ditelantarkan, lebih baik cari alternatif lain. Sopir travel yang sering melakukan gaslighting biasanya berasal dari agen yang gak jelas atau yang sering bikin aturan sepihak tanpa konfirmasi ke penumpang. Mereka bisa aja tiba-tiba ganti rute, menaikkan harga secara mendadak, atau beralasan kendaraan rusak buat meminta biaya tambahan.

Kalau dari awal kamu udah milih travel yang kredibel, kemungkinan besar kamu gak akan mengalami kejadian kayak gini. Jadi, daripada ambil risiko, lebih baik pilih yang udah jelas track record-nya!

2. Pastikan harga dan ketentuan perjalanan jelas sejak awal

ilustrasi harga (pexels.com/Tim Heckmann)

Banyak penumpang yang jadi korban gaslighting gara-gara gak memahami ketentuan yang berlaku di jasa travel yang mereka pilih. Sopir travel bisa aja bilang kalau tarifnya naik karena ‘kondisi di jalan’ atau tiba-tiba ada biaya tambahan untuk bagasi. Biar gak terjebak, pastikan harga tiket, jadwal keberangkatan, dan fasilitas yang didapat sudah jelas sejak awal.

Kalau bisa, pilih travel yang menyediakan tiket elektronik atau bukti pembayaran yang sah. Jangan ragu buat bertanya soal detail perjalanan sebelum memesan. Kalau ada perubahan mendadak tanpa alasan yang masuk akal, jangan langsung percaya.

Beberapa sopir travel suka memainkan psikologi penumpang dengan bilang bahwa perubahan ini ‘demi kenyamanan semua orang’. Padahal, bisa jadi mereka cuma mau cari keuntungan sendiri. Intinya, jangan mudah dibujuk atau dipaksa bayar lebih kalau dari awal gak ada kesepakatan seperti itu!

3. Hindari bayar di tempat yang gak resmi

ilustrasi membayar (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Salah satu trik sopir travel yang suka gaslighting adalah meminta pembayaran di tempat tanpa tanda bukti yang jelas. Mereka bisa aja berdalih bahwa sistem pembayaran sedang error, atau lebih mudah kalau bayar langsung ke sopir. Padahal, kalau kamu udah bayar tanpa bukti resmi, kamu jadi gak punya kekuatan kalau ada masalah di tengah jalan.

Bisa aja mereka tiba-tiba mengubah ketentuan dan kamu gak bisa protes karena gak ada bukti transaksi. Kalau travel yang kamu pilih hanya menerima pembayaran cash di tempat, pastikan kamu dapat kwitansi atau bukti tertulis. Lebih baik lagi kalau bisa bayar melalui transfer ke rekening resmi perusahaan, bukan ke rekening pribadi sopir atau agen travel.

Dengan begitu, kamu punya bukti kuat kalau ada hal yang mencurigakan. Jangan sampai karena terlalu percaya, kamu malah rugi dan gak bisa apa-apa.

4. Waspadai alasan 'teknis' yang mencurigakan

ilustrasi rute (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Salah satu bentuk gaslighting yang sering dilakukan sopir travel adalah memberi alasan teknis yang terdengar masuk akal tapi sebenarnya cuma akal-akalan. Contohnya, mereka bisa aja bilang kalau mobil harus ngetem dulu karena ‘nunggu penumpang lain’, padahal sebenarnya mereka cuma mau cari tambahan orang biar dapat untung lebih. Alasan lain misalnya tiba-tiba mereka bilang jalur yang dilewati macet dan harus muter lewat rute lain yang lebih jauh, sehingga butuh biaya tambahan.

Kalau kamu merasa ada yang janggal, jangan langsung percaya. Coba cek di aplikasi navigasi apakah benar ada kemacetan atau jalanan ditutup. Kalau sopir mulai berdebat atau bilang ‘pokoknya ini demi kebaikan semua penumpang’, kamu bisa tegas menolak kalau memang alasannya gak masuk akal.

Jangan takut untuk protes kalau merasa dirugikan, karena biasanya mereka akan mundur kalau tahu kamu paham situasi sebenarnya.

5. Tetap tenang dan jangan terbawa emosi

ilustrasi tenang (pexels.com/cottonbro studio)

Sopir yang suka gaslighting biasanya memanfaatkan kondisi psikologis penumpang. Mereka akan mencoba membuatmu ragu dengan berbagai alasan, atau bahkan memancing emosimu supaya kamu menyerah dan menurut. Makanya, penting buat tetap tenang dan gak gampang panik.

Kalau kamu merasa ada yang gak beres, coba komunikasikan dengan penumpang lain biar bisa ambil keputusan bareng. Kalau situasi udah makin gak nyaman dan sopir mulai bersikap kasar atau manipulatif, kamu bisa cari cara buat melindungi diri. Simpan nomor darurat, catat nomor kendaraan, dan kalau perlu, rekam percakapan sebagai bukti.

Dengan tetap tenang dan berpikir jernih, kamu bisa mencegah diri dari jadi korban manipulasi. Ingat, sopir yang berniat gaslighting biasanya mengincar penumpang yang terlihat bingung atau mudah terpengaruh, jadi jangan sampai kamu terlihat seperti target empuk.

Dengan mengikuti lima tips di atas, kamu bisa lebih siap menghadapi berbagai trik yang mungkin dilakukan oleh oknum nakal di perjalanan. Jangan biarkan gaslighting merusak pengalaman mudikmu. Pastikan kamu selalu waspada, kritis terhadap setiap informasi yang diberikan, dan tetap tenang dalam menghadapi situasi yang mencurigakan.

Lewat persiapan yang matang, perjalanan mudikmu bisa tetap aman, nyaman, dan pastinya menyenangkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us