Startup Lacrove Asal Sumsel Bikin NFT Konservasi Harimau Sumatra
Proyek NFT digarap bersama platform Sweet Economy
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Startup atau perusahaan rintisan bidang teknologi Lacrove asal Sumatra Selatan (Sumsel), mengembangkan project Non-Fungible Token (NFT). Proyek ini digarap bersama Sweat Economy, platform move to earn dan aplikasi nomor satu di 60 negara.
"Proyek NFT ini berfokus pada pengembangan digital fashion brand, dan ke depannya akan mendukung konservasi Harimau Sumatra," kata Founder Lacrove, Roby Emerje, melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga: Ketika Harimau Sumatra Masuk ke “Hutan Beton” di Kota Solok
Baca Juga: Heboh Warga Harimau Sumatra di Pasaman Datangi Warga Saat Kritis
1. Lacrove ambil bagian proyek NFT pertama dengan Sweat Economy
Platform Sweat Economy merupakan aplikasi Sweat Coin dan Sweat Wallet dengan sistem pengumpulan koin. Setiap koin akan diterima pengguna aplikasi apabila pengguna berolahraga dengan aktivitas jalan, joging, maupun berlari.
"Ini aplikasi yang memberikan kita koin dari setiap keringat yang dihasilkan setelah olahraga. Pengguna Sweat Coin sudah lebih dari 120 juta," ujarnya.
Saat ini Sweat Coin sudah melakukan terobosan dalam dunia internet, dengan merambah ke Web 3.0 yang mengusung misi membuat planet dan pengguna lebih sehat. Sebagai bentuk reward, pengguna akan diberikan NFT.
"Lacrove bangga menjadi bagian proyek NFT pertama yang bekerja sama Sweat Economy. Kami akan memberikan 243 Lacrove NFT untuk pengguna Sweat Coin," kata dia.