[WANSUS] Mahasiswa Sumsel Bikin Qualitiva, Aplikasi Belajar Daring 

Sekolah di pelosok bisa memanfaatkan aplikasi tanpa biaya

Pemanfaatan teknologi digital kian berkembang. Bahkan saat ini, digitalisasi sudah menyentuh kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah dengan belajar daring atau secara online.

Tak jarang institusi pendidikan, para tenaga pengajar, dan siswa di pedalaman, mengalami kesulitan serta menemui hambatan untuk mengakses KBM online.

Mengatasi permasalahan tersebut, anak muda di Sumatra Selatan (Sumsel) mengembangkan aplikasi belajar daring sebagai wadah KBM online. Mereka menyediakan materi sesuai tingkat pendidikan, serta memberi ruang bagi sekolah maupun guru untuk membuat soal.

Aplikasi belajar daring bernama qualitiva.id mulai eksis pada 2018, dan sempat mendapat suntikan dana dari perusahaan Indigo serta bantuan STMIK Palcomtech. Pada Mei 2020, qualitiva.id baru meluncurkan tarif bagi sekolah yang ingin berlangganan.

Qualitiva.id kali pertama dikembangkan bernama aplikasi 'Ada Kuis' pada 2016 silam. Namun karena inovasi dan fitur tambahan, qualitiva.id benar-benar menjadi potensi aplikasi profit bisnis tahun 2020.

Bagaimana latar belakang dan ide awal kehadiran qualitiva.id muncul? IDN Times berkesempatan mewawancarai pencetus aplikasi tersebut bernama Reynanda Gunawan. Ia merupakan anak muda kelahiran Palembang, 6 Maret 1993, dan sudah menjadi dosen di STMIK Palcomtech.

1. Apa alasan yang membuat kamu menghadirkan qualitiva.id?

[WANSUS] Mahasiswa Sumsel Bikin Qualitiva, Aplikasi Belajar Daring [WANSUS] Mengetes Qualitiva Aplikasi Belajar Daring Asal Sumsel

Awalnya project ini merupakan tugas akhir. Waktu saya S1 di Palcomtech, saya berkesempatan mengembangkan qualitiva.id dan didukung kampus. Kata mereka, "kenapa tidak sekalian dijadikan program serius?"

Pertama pembuatan hanya uji coba untuk diterapkan saat ujian di kampus. Di tempat saya kuliah, waktu ada ujian online. Kemudian terpikir harusnya qualitiva.id bisa dimanfaatkan di tempat lain, seperti di sekolah-sekolah yang memang membutuhkan.

Sebelumnya, qualitiva.id hanya diurus oleh saya sendiri waktu bernama 'Ada Kuis'. Setelah dijalankan serius dengan lima orang tim, termasuk desainer website, programer, dan CEO yang membantu suntikan dana dari Palcomtech. Sebab investor sudah menyetop support dana.

Baca Juga: Mengenal Master Eye, Aplikasi Deteksi Barang Bagi Tuna Netra

2. Kenapa kamu mulai serius mengembangkan qualitiva.id?

[WANSUS] Mahasiswa Sumsel Bikin Qualitiva, Aplikasi Belajar Daring 

Karena kondisi pandemik COVID-19, kenapa tidak dimanfaatkan? Jadi dulu perdana mengetes qualitiva.id waktu ada SNMPTN online, ternyata ada potensi positif. Saya bersama tim mulai apply aplikasi untuk kerja sama dengan Dikti. Namun di pusat ternyata sudah ada aplikasi nasional dan memilih mundur.

Pelan-pelan membesarkan nama qualitiva.id sendiri bersama tim, mulai dari promosi di Sumsel. Lambat laun aplikasi kita dikenal. Karena kita berusaha menjemput bola, menjalin kerja sama dengan sejumlah sekolah. Khusus Palembang, baru ada 20-25 sekolah yang berlangganan.

Dibantu pemasaran bersama Mbak Noverika Kriswanto yang merupakan Cheff Operating Officer (COO) qualitiva.id, pengguna aktif per sekolah di Indonesia mencapai 100 pelanggan mulai dari Sumsel dan Pulau Jawa, bahkan ada beberapa dari Kalimantan dan Papua.

Akan tetapi, tidak semua sekolah di daerah tersebut aktif memanfaatkan qualitiva.id. Jika pendataan menyeluruh, ada 600 sekolah terdaftar sebagai mitra. Namun untuk pengguna aktif belum sampai 50 persen.

Dari pengguna aktif, 20 persen merupakan pelanggan tanpa biaya atau  gratis. Selebihnya adalah pelanggan berbayar mulai dari Rp300 ribu-Rp1,5 juta per bulan untuk satu sekolah. Price tersebut disesuaikan dengan persyaratan masing-masing.

3. Apa keunggulan aplikasi belajar daring qualitiva.id?

[WANSUS] Mahasiswa Sumsel Bikin Qualitiva, Aplikasi Belajar Daring [WANSUS] Mengetes Qualitiva Aplikasi Belajar Daring Asal Sumsel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sistem keamanan sudah menggunakan server Amazon Web Service (AWS), dan untuk menu sudah ada pengawasan serta menu-menu khusus kebutuhan. Seperti menu untuk siswa, menu untuk guru, menu absen, bahkan menu orangtua yang bisa memantau dari jarak jauh.

Cara mendaftar qualitiva.id juga cukup mudah. Siswa bisa membuat akun setelah sekolah terdaftar menjadi pelanggan. Siswa bisa log ini dengan nomor handphone terdaftar. Semua pengguna tentunya telah mendapatkan validasi data.

Selain itu untuk mencegah kecurangan, aplikasi ini ada sistem deteksi wajah dan developer aplikasi aktif memantau setiap hari untuk validasi. Keamanan juga terjaga dari pengecekan nomor IP Address serta membatasi akun dalam tahapan verifikasi.

4. Siapa saja sasaran pengguna qualitiva.id?

[WANSUS] Mahasiswa Sumsel Bikin Qualitiva, Aplikasi Belajar Daring [WANSUS] Mengetes Qualitiva Aplikasi Belajar Daring Asal Sumsel

Selain untuk mempermudah KBM online, pemakai aplikasi diharapkan bisa menyentuh daerah pedalaman dan membantu sekolah yang kesulitan belajar daring. Maka itu, ada syarat bebas biaya penggunaan qualitiva.id jika siswa di satu sekolah tidak sampai 100 orang.

Saat ini, aplikasi qualitiva.id baru bisa diunduh melalui playstore. Target ke depan, pelanggan dan pengguna makin meluas sehingga bisa membantu khalayak ramai, termasuk peningkatan pendapatan karyawan qualitiva.id sendiri.

Pengguna aplikasi di Sumsel sudah menyentuh sekolah di Lahat, Prabumulih, dan daerah yang mempunyai cabang kampus Palcomtech, karena sebenarnya qualitiva.id merupakan naungan dari STMIK tersebut.

Melihat minat, persentase sekolah yang melirik aplikasi ini ada 70 persen dengan dominasi di tingkat SMK dan SMA. Namun jika dievaluasi dari persentase itu, tidak semua sekolah aktif menggunakan qualitiva.id dengan berbagai alasan.

Tetapi hal umum yang membuat tenaga pendidik atau sekolah kurang aktif menggunakan aplikasi itu, karena kondisi guru yang kebanyakan lanjut usia dan kurang memahami teknologi, sehingga lebih nyaman memanfaatkan WhatsApp atau Google.

Baca Juga: Pantau Data Vaksinasi COVID-19, BPJS Kesehatan Bikin Aplikasi P-Care

5. Apa kesulitan mengembangkan qualitiva.id?

[WANSUS] Mahasiswa Sumsel Bikin Qualitiva, Aplikasi Belajar Daring [WANSUS] Mengetes Qualitiva Aplikasi Belajar Daring Asal Sumsel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dari studi kasus, kesulitan paling sering soal keseimbangan antara server dan program. Dalam artian, server penuh dan users harus mengantre untuk masuk. Tidak jarang masalah yang terjadi terkait server down, tetapi kondisi ini wajar dan startup mana pun pernah merasakannya.

Pengembangan aplikasi ini mengadopsi dari aplikasi luar, ada namanya udemy. Saya berjuang untuk mengedepankan agar aplikasi dengan teknis sama, di Indonesia terutama di Palembang bisa bermanfaat.

Kesulitan lain dalam pengembangan aplikasi ini juga terkait ketersediaan materi atau soal yang disajikan dalam menu qualitiva.id, sementara sudah ada bank soal untuk semua tingkat pendidikan sebanyak 10 ribu sesuai jenis. Sedangkan untuk butir soal mencapai 150 ribu.

Dalam penyajian soal-soal di aplikasi, qualitiva.id masih membutuhkan sumber daya manusia sebagai tim pembuat soal. Saat ini untuk pertumbuhan pengguna qualitiva.id belum naik terlalu signifikan, tetapi sudah sedikit terlihat.

Kita perlahan grow up bersama kondisi pandemik dan seiring media belajar di sekolah juga menerapkan sistem online. Ke depan, mudah-mudahan aplikasi ini kian banyak digunakan di Indonesia untuk mempermudah pembelajaran.

Baca Juga: UMKM Perlu Tahu, Aplikasi Kasir Digital Ini Melancarkan Bisnis  

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya