Geger Harimau Sumatra Mangsa Ternak Warga Jambi

BKSDA Jambi sedang menuju lokasi untuk memeriksa

Jambi, IDN Times - Harimau Sumatra atau Panthera Tigris Sumatrae dikabarkan memangsa hewan ternak milik warga Desa Sungai Cemara, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi, Senin (1/8/2022).

Wilayah itu berdekatan dengan Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS), salah satu habitat Harimau Sumatra yang ada di Jambi.

Baca Juga: Warga Air Sugihan Tewas Diinjak Gajah Liar Saat Tidur 

1. Belum diketahui jumlah hewan ternak yang dimangsa

Geger Harimau Sumatra Mangsa Ternak Warga JambiAnak harimau sumatera yang ditemukan terjerat kawat di Aceh Tenggara. (Foto: Antara)

Kasi Wilayah III BKSDA Jambi, Faried mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan tersebut, namun belum bisa memastikan jumlah hewan yang mati karena dimangsa harimau.

"Informasi awal ada sejumlah hewan ternak yang mati akibat dimangsa. Ada kambing juga. Tim akan mengecek dan memverifikasi jumlahnya," jelasnya, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga: SM Padang Sugihan Bergembira, Gajah Sumatra Betina Bertambah 1 Ekor

2. Tim BKSDA langsung turun ke lokasi

Geger Harimau Sumatra Mangsa Ternak Warga JambiPemasangan kamera pengintai di kawasan perkebunan warga, Desa Batu Jongjong, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Rabu (2/1/2022). Kamera ini untuk memantau pergerakan harimau Sumatra yang memangsa ternak milik warga. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kata Faried, tim dari BKSDA Jambi sedang dalam perjalanan menuju lokasi konflik antara satwa dan manusia tersebut. "Antara sore dan malam tim kami sampai di sana," ujarnya.

Ia mengatakan, titik wilayah konflik ini bukan habitat Harimau Sumatra. Walaupun demikian, jarak dengan TNBS hanya sejauh tiga kilometer.

3. BKSDA bakal pasang perangkap kamera

Geger Harimau Sumatra Mangsa Ternak Warga JambiHarimau Sumatera terpantau lewat kamera trap (Dok. IDN Times/Istimewa)

Tim BKSDA Jambi akan meninjau lokasi tersebut dan memasang perangkap kamera. Setelahnya, tidak menutup kemungkinan BKSDA Jambi memasang perangkap untuk menangkap dan mengembalikan harimau itu ke habitatnya.

"Kita lihat lokasi dahulu dan pasang perangkap kamera. Mengenai perangkap, kita kaji terlebih dahulu. Kita tidak bisa gegabah melakukan penangkapan. Yang pertama lihat dahulu ada berapa ekor harimau di kawasan tersebut. Kalau 1 ekor harimau bisa segera ditangkap. Tapi kalau ada anak, induk harimau, itu perlu dipikirkan juga," tutur Faried.

Baca Juga: Warga Solok Geger Ada Harimau Turun Gunung Dekati Perkotaan 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya