TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa Palembang Bikin 'Pandemic Warz', Cara Seru Hadapi COVID-19 

Pengerjaan mulai Juni bersama MDP Game Incubator

Game pandemic warz buatan mahasiswa Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Sejumlah mahasiswa di kampus Multi Data Palembang (MDP) membuat game berbasis edukasi COVID-19 bernama Pandemic Wars. Adalah komunitas MDP Game Incubator (MGI) yang sejak Juni lalu berusaha membuat permainan anti boring ini.

Game offline yang menampilkan permainan pesawat sebagai vaksin ini, harus membunuh virus terutama induk agar bisa naik ke level selanjutnya. Game ini dirancang dengan tingkat kesulitan hingga 10 level. Masing-masing level, pengguna harus melalui 3 stage agar bisa berhasil memenangkan permainan. 

Pembina Game Comunity MGI, Kgs Ahmad Sidiq mengatakan, penyempurnaan aplikasi game sudah rampung dan tinggal proses evaluasi agar bisa di-publish. "Kita sudah coba upload di mobile, tinggal menunggu review dari Google," ujarnya, Senin (3/8/2020).

Baca Juga: [WANSUS] Menjajal Rapat, Aplikasi Besutan Anak Muda Asal Palembang

1. Komunitas MGI terlibat dalam pembuatan game

Game pandemic warz buatan mahasiswa Palembang (IDN Times/Dokumen)

Permainan Pandemic Warz dibuat oleh tim yang terdiri dari lima orang, semuanya merupakan mahasiswa aktif kampus MDP. Teuku Kevin, mahasiswa semester 8 didapuk sebagai Ketua Penyempurnaan Aplikasi game tersebut.

"Anggota aktif MGI sebenarnya ada 15 orang dan mereka ikut kontribusi dalam pembuatan. Tapi masing-masing ada tugas sebagai game designer, game programmer maupun game composer," kata dia.

2. Tingkat kesulitan game Pandemic Warz hingga level 10

Game pandemic warz buatan mahasiswa Palembang (IDN Times/Dokumen)

Menggunakan sistem dua dimensi, cara bermain Pandemic Warz lebih menceritakan mengenai pandemik dan wabah yang pernah terjadi di dunia selain COVID-19. Tiap level, permainan target tembakan pesawat berbeda-beda virus dengan obat alias vaksin yang berubah pula.

"Jadi kalau tahu main ninetendo, lebih ke story telling. Contohnya di level pertama pesawat sebagai obat harus menyerang virus cacar, dulu kan pernah pandemik cacar. Sampai level 10 dan virus corona terakhir kita buat level infinity (tak terbatas) mengumpulkan poin," jelasnya.

3. Penyesuaian coding jadi kesulitan pembuatan game

Game pandemic warz buatan mahasiswa Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Selama pengerjaan Pandemic Warz, kesulitan yang dihadapi yakni inovasi tingkat level, dan penyesuaian coding menggunakan logaritma yang memakan waktu, serta penyertaan hak cipta terhadap karakter permainan. Desain gambar ataupun tampilan harus diteliti untuk mengindari plagiarisme.

"Targetnya ada adsense, makanya lagi proses Google review. Selama ini kita sudah buat sekitar 4 game dan semua berbasis PC, baru kali ini mobile. Sebelumnya juga pernah buat game project Biduk Lancar kerja sama Balitbang," terang dia.

Baca Juga: Curhat Web Developer Palembang Sering Tak Dapat Apresiasi Publik

Berita Terkini Lainnya