TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Palembang Bakal Punya Akademi Tenis Meja Berstandar Internasional

Akademi ini bakal menggantikan milik Gudang Garam di Kediri

Ketua Umum PSMTI Sumsel, Kurmin Halim, audiensi bersama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, Hendri Zainuddin

Palembang, IDN Times - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia wilayah Sumatra Selatan (PSMTI Sumsel) bakal menghadirkan Akademi Tenis Meja. Akademi tersebut dinamakan Pitstop Table Tennis Center di Jalan Purwosari 6, kawasan Celentang, Kota Palembang.

"Harapan kami Akademi Tenis Meja ini menjadi yang terbaik di Indonesia sebagai pengganti GOR Sanjaya, Kediri Jawa Timur, milik perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk yang bubar pada tahun 2017," ujar Ketua Umum PSMTI Sumsel, Kurmin Halim usai audiensi bersama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, Hendri Zainuddin, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga: Ukuran Lapangan Tenis Meja dan Sejarah Singkatnya

1. Minta dukungan dana dari pemerintah setempat

Ilustrasi KONI Sumsel melakukan rapat virtual (IDN Times/Humas KONI Sumsel)

Pitstop Table Tennis Center akan dibangun di atas lahan 3.300 meter, dengan luas bangunan mencapai 1.200 meter persegi. Gedung tersebut diproyeksikan berstandar internasional dengan memakai karpet dan meja yang didatangkan dari Eropa.

Penataan lampu juga menyesuaikan International Table Tennis Federation (ITTF) atau Federasi Tenis Meja Internasional.

"Kami membutuhkan support dari pemerintah, baik Gubernur, Wali Kota, Kepala Dinas Olahraga dan KONI Sumsel, sebagai induk olahraga. Prestasi dan pembinaan tenis meja tidak akan maju pesat tanpa dukungan pemerintah," kata dia.

2. Dana dibutuhkan untuk pembangunan mess atlet

Situasi kantor KONI Sumsel di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kurmin berharap berdirinya Akademi Tenis Meja di Pitstop Table Tennis Center, bakal menjadi pusat pembinaan dan pembibitan atlet tenis meja. Termasuk menjadi lumbung emas tenis meja kontingen Sumsel di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Yang dibutuhkan tinggal dana untuk pembangunan mess atlet agar mereka bisa menetap. Fokus atlet hanya latihan mulai pagi, siang, sore, hingga malam. Jika nantinya Sumsel bertanding di PON, berapa target emas sudah bisa dihitung," timpalnya.

3. Berharap mampu membentuk tim atltet seperti di Cina

Ilustrasi KONI Sumsel melakukan rapat virtual ZOOM (IDN Times/Humas KONI Sumsel)

Tidak saja berharap melahirkan atlet tenis meja yang luar biasa, Kurmin optimis kehadiran Akademi Tenis Meja di Palembang bisa menjadi langkah awal untuk menggaet daya tarik minat masyarakat Sumsel terhadap olahraga yang tenar disebut ping pong itu.

"Di Cina, atlet berlatih sejak umur 4 tahun. Bangun pagi tahunya cuma latihan, latihan tenis meja, tidak memikirkan hal yang lain. Kalau akademi ini terbentuk, kita dapat membentuk tim tenis meja yang kuat," jelas dia.

Baca Juga: Atlet Tenis Naomi Osaka Menginspirasi Karakter Manga Terbaru

Berita Terkini Lainnya