TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KONI Sumsel Coret 2 Atlet Jelang Pre-Test Pelatda PON Papua

Kedua atlet itu dari cabang olahraga lompat indah

Ilustrasi atlet latihan menjelang PON XX (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Komite Olahraga Nasional Indonesia Sumatra Selatan (KONI Sumsel) menggelar pre-test, atau evaluasi penilaian tes fisik selama dua hari, mulai 11-12 Februari 2021, bagi sejumlah atlet yang akan mengikuti pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober mendatang.

Menurut Wakil Ketua Umum I KONI Sumsel, Ahmad Yani, sebanyak 131 atlet dari semua cabang olahraga (cabor) di bawah tanggung jawab KONI Sumsel mengikuti rangkaian kegiatan tersebut. Evaluasi itu sebagai bentuk penilaian pelatih terhadap kemampuan fisik atletnya.

"Kemarin ada 133 atlet yang bisa ikut PON Papua, tapi sekarang jadi 131 orang saja karena ada dua atlet yang dicoret. Mereka dari cabang olahraga loncat indah. Atletnya gak disiplin dan jarang latihan," ujarnya, Kamis (11/2/23/2021).

Baca Juga: KONI Sumsel Terancam Kehilangan 2 Medali Emas di PON Papua

1. Atlet Sumsel terima uang transportasi dan pembinaan

Gelar Pre Test Jelang Pelatda PON Papua, KONI Sumsel Coret Dua Atlet (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Latihan fisik selama dua hari merupakan tahapan wajib bagi para atlet sebelum mengikuti pelatihan pemusatan daerah, atau pelatda berdasarkan arahan pengurus cabor dari provinsi masing-masing.

"Semua diwajibkan untuk ikut pre-test fisik, untuk mengetahui kondisi awal untuk tingkat daerah. Setelahnya baru kita melaksanakan pelatda yang dilakukan pengurus provinsi masing-masing didukung oleh KONI. Mereka sudah uang transportasi dan pembinaanya," kata dia.

2. Setiap atlet dapat dana tambahan Rp1 juta per orang

Gelar Pre Test Jelang Pelatda PON Papua, KONI Sumsel Coret Dua Atlet (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yani menuturkan, nominal yang diterima para atlet disesuaikan dari tingkatan dan kualifikasi. Seperti atlet tingkat utama mendapatkan Rp7 juta, tingkat kotamadya Rp4 juta, pratama Rp2 juta, dan atlet potensial Rp1 juta per orang.

"Ditambah transportasi masing-masing seluruh atlet Rp1 juta per bulan. Sampai dengan pelaksaan PON nanti, pada Oktobermaka Pelatda selama tujuh bulan," tuturnya.

Baca Juga: Jelang PON Papua, KONI Sumsel Minta Pemprov Sediakan Vaksinasi Atlet

Berita Terkini Lainnya