Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Perbedaan Rusa dan Kijang, Serupa Tapi Tak Sama

potret seekor rusa dan kijang (pexels.com/Pixabay | pexels.com/Mikhail Nilov)

Rusa dan kijang merupakan dua jenis hewan yang dijumpai ketika berkunjung ke kebun binatang. Memiliki tanduk yang tinggi dan menjulang, kedua hewan ini seringkali akhirnya dianggap sama oleh sebagian besar orang.

Beberapa mungkin menganggap bahwa kijang hanya nama lain dari seekor rusa, begitupun sebaliknya. Padahal kedua jenis fauna ini berbeda. Rusa dan kijang sebenarnya berasal dari famili yang sama, yakni Family Carvidae. Maka wajar bila kedua jenis hewan ini akhirnya seringkali dianggap sama.

Bagi kalian yang sering salah membedakan kedua hewan tersebut, berikut penjelasan tentang ciri kijang dan rusa.

1. Ukuran tubuh

potret seekor rusa dan kijang (pexels.com/Sharath G | Pixabay.com/TheOtherKev )

Pada umumnya, kijang memiliki ukuran tubuh yang relatif lebih kecil dan lebih ringan dibanding jenis rusa-rusa lainnya. Kijang rata-rata memiliki berat badan sekitar 35-45 kg, sedangkan seekor rusa dapat mencapai 100 kg dalam masa pertumbuhannya. 

Kalau dilihat secara sekilas, kijang bisa dikatakan sebagai bentuk miniatur rusa. Kijang memiliki bulu pendek nan padat, kepala berbentuk segitiga dengan telingan oval, serta kaki yang ramping.

Warnanya pun bervariasi. Ada kijang memiliki warna coklat, coklat tua, ataupun coklat kekuningan. Selain itu, kijang juga memiliki tanda putih di bagian bawah perutnya serta tanda hitam di bagian wajah. 

Sedangkan rusa biasanya memiliki totol-totol putih di tubuhnya dengan ranggah menjulang di atas kepala. Meski demikian, ada juga beberapa rusa yang berkeliaran tanpa ranggah di kepalanya. 

2. Bentuk tanduk

potret seekor rusa dan kijang (pexels.com/Mikhail Nilov | pexels.com/Pixabay)

Bukan hanya bentuk dan ukuran tubuh, bentuk tanduk yang dimiliki rusa dan kijang juga berbeda lho! Faktanya, tanduk pada seekor rusa dan kijang sebenarnya bukanlah sebuah tanduk, melainkan ranggah yang dapat mengeras, meluruh, dan tumbuh kembali secara bersiklus.

Ranggah pada seekor rusa terdiri dari tiga cabang, bahkan seringkali ranggah yang berada di atas kepalanya lebih besar atau lebih panjang ukurannya dibanding ukuran kepala rusa itu sendiri. 

Sedangkan ranggah pada seekor kijang lebih pendek dan relatih lebih kecil dibanding rusa. Biasanya, ranggah pada kijang hanya terdiri dari satu atau dua cabang saja. Jadi, selama ini hewan bertanduk yang kamu lihat adalah rusa atau kijang nih?

3. Kecepatan berlari

potret seekor rusa dan kijang (pexels.com/Brett Sayles | Pixabay.com/TheOtherKev )

Ukuran tubuh yang dimiliki kijang menjadi suatu keuntunga terkhusus ketika menemui predator di alam liar. Kijang memiliki kemampuan berlari yang lebih cepat dibandingkan rusa. Hal ini disebabkan karena postur tubuh yang dimiliki kijang lebih ramping dan kecil, sehingga memudahkan ia untuk bergerak dengan cepat dan gesit. 

Berbeda dengan rusa, postur tubuh yang lebih besar serta ukuran ranggah di kepala yang seringkali mengalahkan ukuran kepala membuatnya menjadi kurang lincah. Bila dibandingkan antara kijang dengan rusa, kecepatan kijang dalam berlari jauh lebih unggul dibandingkan rusa. 

4. Habitat

potret seekor rusa dan kijang (pexels.com/Alexander Dodd | Pixabay.com/WagnerAnne )

Berikutnya, habitat keduanya juga cukup berbeda. Kijang lebih sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, seperti di daerah Asia Utara dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Meski demikian, sebagian kecil populasi ditemukan di daerah Inggris, Jepang, dan Perancis.

Di sisi lain, rusa sepertinya memiliki persebaran yang lebih luas dibanding kijang. Dilansir Britannica.com, rusa berasal dari seluruh benua kecuali Australia dan Antartika. Banyak jenis rusa yang telah tersebar di luar habitat aslinya, sehingga membuatnya lebih tersebar secara lebih luas dibanding kijang.  

5. Makanan

potret seekor rusa dan kijang (pexels.com/SevenStorm JUHASZIMRUS | Pixabay.com/TheOtherKev )

Perbedaan makanan bagi kijang dan rusa sebenarnya tidak begitu signifikan. Kedua hewan ini tergolong sebagai makhluk herbivora yang hanya memakan tumbuh-tumbuhan. Keduanya sama-sama bertahan hidup dengan tumbuhan yang ada di sekitar, seperti pepohonon maupun dedaunan.

Namun beberapa rusa seringkali ditemukan memakan daging hewan, seperti burung, ikan, dan kelinci yang telah mati. Menurut para ahli, rusa melakukan hal tersebut ketika merasa kekurangan mineral dan kalsium, khususnya saat musim dingin ketika tumbuhan sedang langka. 

Jika selama ini kamu kebingungan menebak jenis kedua hewan ini, semoga ke depan bisa lebih tepat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us