Tak Terima Kepala Ibunya Ditembak, Remaja Bunuh Ayah Tiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Empat Lawang, IDN Times - Jasa Harianto (40) harinya ditemukan setelah dua hari terkubur tak jauh dari kebun karet yang ditunggunya di Desa Bandar Agung, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan (Sumsel). Harianto meninggal dibunuh oleh istri, keponakan, dan anak tiri korban pada Kamis (8/7/2022) lalu.
Ketiga tersangka adalah Roaini (40), Mulkan (18), dan Asefta (15), menguburkan korban untuk menghilangkan jejak. Ketiga pelaku melarikan diri dengan pamit pulang kampung, ke Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Jumat (8/7/2022).
"Usai membunuh dan menguburkan korban, ketiga tersangka lari ke Bengkulu karena merasa gelisah dan tidak tenang," ungkap Kasatreskrim Polres Empat Lawang, AKP M Tohirin, Senin (11/7/2022).
1. Korban sempat tembak kepala salah satu tersangka
Awal mula kejadian berawal dari korban yang tiba-tiba marah kepada sang istri karena sedang tidak enak badan. Korban meminta kepada tersangka Roaini untuk membelikan susu soda.
Meski permintaan korban sudah diberikan, namun Harianto masih saja marah dan mengomeli istrinya itu. Karena tidak tahan dengan omelan tersangka, korban pun pergi keluar dari pondok.
"Baru keluar dari pondok, tersangka mengancam akan menembak korban. Diduga karena kesal, korban menembakan senapannya ke kepala belakang korban hingga korban Roaini terjatuh mengucurkan darah," ungkap dia.
Baca Juga: Remaja di Mura Coba Perkosa Bibi Kandung Usai Nonton Film Porno
2. Anak tiri korban tak terima ibunya ditembak
Roaini yang kaget dan kesakitan karena kepalanya mengeluarkan darah segar, lantas berteriak kencang meminta bantuan. Anak korban Mulkan dan keponakan Asefta yang juga tinggal di pondokan tak jauh dari lokasi, langsung bergegas menuju lokasi Roaini terkapar.
Mulkan mengeluarkan senjata tajam (sajam) kemudian korban secara membabi buta. Korban kemudian tersungkur tak sadarkan diri.
"Korban langsung meninggal di tempat. Tersangka Mulkan meminta Asefta menolong Roaini menuju bidan terdekat, sedangkan Mulkan menunggu jasad korban," jelas dia.
3. Ketiga korban masih sempat menyadap karet usai membunuh
Setelah Asefta dan Roaini kembali, tersangka Mulkan mengajak kedua tersangka lain menguburkan korban. Satu hari setelah pembunuhan pada Sabtu (9/7/2022), ketiga tersangka sempat menyadap karet seperti biasa. Namun karena rasa was-was, ketiganya pun pergi menemui pihak keluarga di kampung halaman.
Pihak keluarga yang mendapat cerita tersebut langsung menyarankan mereka menyerahkan diri. "Sehingga ketiga tersangka kita amankan setelah menyerahkan diri ke Polsek Kota Padang Bengkulu," ujar dia.
Tim pun menggali makam yang digunakan ketiga tersangka untuk mengubur korban. Dari sana, korban dievakuasi untuk menjalani autopsi dan diserahkan ke pihak keluarga.
"Ketiga tersangka sudah kita amankan. Saat ini kita titipkan di Rutan Polres Empat Lawang. Ketiga tersangka akan dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan," tutup dia.
Baca Juga: Polisi Evakuasi Jasad Membusuk di Tegal Binangun Palembang