Rencana Impor Beras dan Garam, KADIN: Demi Menjaga Suplai dan Harga
Namun daerah yang surplus perlu pengecualian impor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Waketum KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie mengungkapkan, rencana pemerintah mengimpor dua komoditas seperti beras sebanyak 1 juta ton dan garam 3,07 juta ton, harus dilihat sebagai antisipasi kejadian tak menentu di Indonesia.
Ia menilai, dua komoditi penting itu sering terjadi kelangkaan di pasaran. "KADIN menilai pemerintah melakukan impor untuk menjaga suplai dan harga dapat terus terjaga," ungkap Anindya, Jumat (26/3/2021).
Baca Juga: Harga Gabah di Sumsel Murah, Anggota DPRD Sebut Bulog Kurang Maksimal
1. KADIN berkeliling memastikan persoalan stok
Menurutnya, komoditas garam dan beras sering langka menjelang Ramadan atau lebaran. Untuk memastikannya, KADIN berkeliling daerah untuk mencari tahu permasalahan stok dan kelangkaan di pasaran.
"Kami akan berikan masukan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) mengenai permasalahan impor, karena KADIN memiliki kedekatan dengan Mendag," jelas dia.
Baca Juga: Harga Gabah Petani Jelek, Pengamat Sebut Ada Peranan Mafia
Baca Juga: Ini Saran KADIN Sumsel Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemik