TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perempuan Paruh Baya Diduga ODGJ Diusir Warga karena Meresahkan

Pelaku sering melempari warga dengan batu, kayu, dan air

Potongan gambar emak-emak di Palembang mengusir warganya yang dianggap meresahkan (Dok: istimewa)

Intinya Sih...

  • Ibu rumah tangga di Palembang diusir warga karena dinilai mengidap Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), sering mengganggu dan meresahkan warga dengan melempari batu dan air.
  • Limanya Rukun Tetangga (RT) hadir untuk menyelesaikan masalah, namun warga sudah tidak tahan dengan perilaku DN yang semakin membahayakan, sehingga mendesak pindah ke RSJ.
  • Keresahan tidak hanya dirasakan oleh satu RT, tetapi juga lima RT lainnya. Pelaku tinggal bersama suami dan anaknya, seringkali membuat warga takut lewat depan rumahnya.

Palembang, IDN Times - Seorang ibu rumah tangga berinisial DN (50) yang tinggal kawasan Sako Palembang, diusir oleh warga karena mengidap Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). DN dianggap telah mengganggu ketenangan warga karena sering melempari orang-orang dengan batu atau air.

Dalam video yang beredar di akun media sosial @Plg_Kucarkacir terdengar warga yang resah meminta DN diusir. Mereka mengaku sudah tidak tahan dengan perbuatan yang bersangkutan.

"Usir-usir saja," ungkap warga dalam video.

Baca Juga: ODGJ Berkeliaran di Lubuk Linggau, Dinsos Sebut dari Bengkulu

1. Warga sebut sudah cukup bersabar

Potongan gambar emak-emak di Palembang mengusir warganya yang dianggap meresahkan (Dok: istimewa)

Dari informasi yang dihimpun IDN Times, ada lima Rukun Tetangga (RT) yang hadir untuk menyelesaikan permasalahan itu. Warga selama ini dianggap sudah mencoba bersabar menanggapi ulah DN yang mengganggu dan semakin membahayakan.

"Sudah sempat dimediasi. Suami DN dan kuasa hukumnya sudah menjanjikan akan pindahan segera, paling lambat Kamis mendatang. Tapi warga sudah tidak tahan dan mendesak segera pindah," ungkap Ketua RT 13, Darul.

Baca Juga: Hak Pasien ODGJ Palembang Mencoblos, RSJ Siap Buka TPS

2. Lima RT berkumpul desak pelaku pergi

ilustrasi orang yang mengalami gangguan mental (unsplash.com/Gadiel Lazcano)

Darul mengatakan kekesalan warga sudah berlarut dan sudah tidak yakin dengan janjk pihak keluarga untuk pindah. Menurutnya, perbuatan DN bukan hanya baru-baru ini melainkan sejak 12 tahun lalu.

"Akhirnya malam itu kami dan warga berkumpul serts mengusir secara paksa. Kami sudah terlalu kecewa," jelas dia.

Darul menilai, keresahan ini disampaikan bukan hanya pihak RT tempat DN tinggal, melainkan lima RT lain yang ada di perumahan itu. Pelaku diketahui tinggal bersama suami dan anaknya. Selama ini warga yang sering diganggu tak berani lewat depan rumah pelaku.

"Yang saya tahu warga gak berani lewat. Tapi ada juga yang berani saja," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya