Hak Pasien ODGJ Palembang Mencoblos, RSJ Siap Buka TPS
Situasi ODGJ di RS Ernaldi Bahar Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pasien dengan diagnosa Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) berhak mendapatkan hak suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dengan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Suara mereka pun masuk dalam perhitungan profesional oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah, berdasarkan mekanisme dan teknis yang telah ditetapkan sesuai tingkat kesehatan medis.
"Pasien ODGJ ada yang intensif rawat inap, ada rawat jalan. Bagi mereka yang rawat jalan, mereka punya (DPT) karena memiliki identitas dan suara pilihan mereka diakui," ujar Kepala Instalasi Humas dan Layanan Pengaduan dari RSJ Ernaldi Bahar Palembang, Iwan Andhyantoro, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga: Sah, Biaya Pilkada Sumsel 2024 Dianggarkan Rp1,4 Triliun
1. Pasien ODGJ dengan kondisi tidak gaduh memiliki hak suara profesional
RSJ Ernaldi Bahar Palembang (IDN Times/Dok. Humas)Pengalaman pasien ODGJ menjadi pemilih dalam Pemilu bisa dilakukan, asal pasien dalam kondisi sehat dan tidak kambuh. Sebab pasien ODGJ sebetulnya mampu berpikir rasional apabila dalam keadaan tenang dan tidak dalam kondisi gaduh.
"Karena sebagian mereka hidup tak ubahnya orang normal, bekerja, kuliah, dan lainya," kata dia.
Tetapi asumsi publik terhadap ODGJ dengan kaitan pengambilan suara bagi pasien perawatan, lebih banyak menilai bahwa mereka tidak bisa berpikir secara logis dan pilihannya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Tapi pengalaman, ya, ini pasien di sini (RSJ Ernaldi Bahar), ada mereka yang ikut mencoblos. Jadi mereka merupakan pasien rawat inap dan memiliki identitas, karena masuk dalam KK dan terdaftar," timpalnya.
Baca Juga: Sah, Ada 1.080 Caleg DPRD Sumsel, 2 Tersangka Korupsi dan 4 Napi
2. RSJ Ernaldi Bahar Palembang siap membuka TPS jika diperlukan
RSJ Ernaldi Bahar Palembang (IDN Times/Dok. Humas)Meski pasien ODGJ dengan identitas berhak memilih dan mencoblos, namun pemilihan dengan sistem lokasi Tempat Pemilihan Suara (TPS) secara langsung di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar Palembang tidak pernah dilakukan.
"Sampai sekarang gak ada, tapi kalau ada fasilitas (TPS), ya, kami terima," kata Iwan.
3. Pencoblosan di TPS pernah dilakukan di RSJ Palembang lama
RSJ Ernaldi Bahar Palembang (IDN Times/Dok. Humas)Kasi Perawatan Rawat Inap RSJ Ernaldi Bahar Palembang, Nuriah, mengatakan kegiatan Pemilu dengan lokasi TPS langsung di rumah sakit pernah dilakukan belasan tahun lalu sebelum RS pindah ke tempat baru.
"Dulu pernah ada, karena ada pasien ini RT dan diikutsertakan di TPS langsung ada yang mengoordinasi," ungkap dia.
Setelah kepindahan alamat rumah sakit sekitar 2011 silam, kegiatan Pemilu di TPS sudah tidak pernah lagi. Pihak terkait seperti KPU maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak pernah lagi berkomunikasi untuk mengadakan kegiatan tersebut.
4. Pernah mencoblos di pemilu lalu
Pasien ODGJ di RS Ernaldi Bahar Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)Berdasarkan data pasien ODGJ pada Oktober 2023, total pasien rawat jalan mencapai 2.903 orang dengan rincian pasien laki-laki 1.930 orang dan pasien perempuan 973 orang. Sedangkan pasien rawat inap di RSJ Ernaldi Bahar Palembang hanya 154 orang.
"Mereka yang masih ada keluarga biasanya bisa memilih, tapi rata-rata pasien di sini memang keluarganya sudah tidak lagi mau menerima, sehingga pasien justru masuk KK orang lain agar mereka bisa memilih (hak suara)," jelas dia.
Sementara menurut seorang keluarga pasien rawat jalan, Santi, adiknya sudah mendapatkan hak suara dan masuk dalam DPT, bahkan periode sebelumnya ikut mencoblos dalam pemilihan presiden (pilpres).
"Tahun lalu masuk DPT, ikut milih juga. Tapi memang kondisinya sedang tidak sakit. Kalau lagi waras seperti orang umum, dia sakit (ODGJ) setelah orangtua meninggal," timpalnya.
Baca Juga: Fauzi Amro Ditunjuk Sebagai Kapten Timnas AMIN di Sumsel
