Pemprov Sumsel Ajukan Beli 4 Mobil Baru Senilai Rp2,3 Miliar
DPRD Sumsel juga anggarkan Rp4,4 miliar untuk kendaraan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pemerintah pusat mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan penghematan anggaran APBD 2021. Namun dalam praktiknya, masih ditemukan beberapa anggaran belanja yang dianggap memboroskan anggaran Pemerintah Daerah Sumsel.
Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran Sumatra Selatan (FITRA Sumsel) mencatat penggunaan APBD Sumsel 2021 tak berbeda dengan 2019 seperti sebelum pandemik. Pihaknya menilai, belanja daerah Sumsel masih terlalu fokus pada insfrastruktur dan pengadaan barang ketimbang pemulihan ekonomi.
Seperti yang terjadi di Sumsel melalui pengadaan empat unit kendaraan dinas. Menurut Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, Sandi Fahlevi, empat bidang organisasi (Biro) melakukan pengadaan mobil operasional.
Ia menjelaskan, mobil dinas yang lama sudah berusia enam tahun dan beberapa di antaranya mengalami kerusakan.
"Pengadaan mobil baru ada empat unit Mitsubishi Pajero, karena rata-rata mobil dinas yang ada sudah berusia tujuh tahun," ungkap Sandi kepada IDN Times, Selasa (10/8/2021) lalu.
Baca Juga: [LIPSUS] DPRD Sumsel Anggarkan Rp913 Juta Beli Baju Dinas Baru
1. Gantikan Toyota Innova keluaran 2015
Biro Umum Sumsel menetapkan pagu pengadaan mobil operasional baru sebesar Rp2,51 miliar, dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sekitar Rp2,3 miliar. Adapun keempat mobil itu akan digunakan oleh Kepala Biro Ekonomi, Biro Kesra, Biro Administrasi Pembangunan, dan Kepala Biro Hukum.
Sandi menjelaskan, pengadaan mobil operasional bagi kepala biro ini dilakukan karena mobil jenis Toyota Inova keluaran 2015 sudah mengalami banyak masalah. Pihaknya tak ingin Kepala Biro tak menemui kendala saat mendampingi Gubernur Sumsel ke daerah-daerah.
"Anggarannya tetap dari Biro masing-masing, Biro Umum hanya melakukan lelangnya saja. Mobil ini hanya untuk memperlancar operasional saja," jelas dia.
Baca Juga: Turun Drastis, Anggaran PEN 2022 Hanya Rp321 Triliun
Baca Juga: Prabowo Pernah Tawarkan Anggaran Pertahanan Dipakai untuk Atasi COVID