Kubu Andie Sebut Pimpinan Sidang Musda X Golkar Sumsel Otoriter
Layangkan mosi tak percaya, minta DPP ambil alih DPD Sumsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pendukung Andie Dienaldi tidak menerima terpilihnya Dodi Reza Alex sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golongan Karya (Golkar) Sumsel, pada Musyawarah Daerah (Musda) X di Hotel Santika Premiere Bandara,Palembang, Kamis (5/3).
Mereka tidak mengakui terpilihnya Dodi Reza sebagai pimpinan terbaru Golkar Sumsel, karena dianggap pemilihan tersebut tidak dilakukan secara demokratis.
"Kami kubu Andie Dinaldie yang berisikan 13 DPD 2 Partai Golkar dan 3 organisasi partai menyatakan untuk melancarkan mosi tidak percaya. Kami sepakat meminta DPP Golkar untuk membatalkan Musda 4-5 Maret ini," ujar Ketua DPD II Golkar Muara Enim, Muzakir Sai Sohar, Kamis (5/3).
1. Kubu Andie Dinaldie anggap pimpinan sidang otoriter
Muzakir mengungkapkan, ada 13 DPD yang tidak menyatakan dukungan untuk Dodi, yakni, DPD II Muaraenim dan Prabumulih. Sedangkan untuk 11 DPD lain, OKU Selatan, OKU Timur, Palembang, Muratara, Pali, OKU, Lahat, Empat Lawang, Lubuk linggau, Musi Rawas, Banyuasin, suaranya dianggap tidak sah. Lalu, tiga ormas Soksi, AMPI, Satkar Ulama tidak bisa menyalurkan pilihannya.
"Kami pikir Musda X ini tidak berjalan secara demokratis. Pimpinan sidang otoritasnya sangat penuh dan sangat otoriter. Musda ini kita amati banyak terjadi pelanggaran. Pemilihan faktual harusnya dilakukan, ada konfirmasi dan verifikasi surat dukungan tertulis," keluh dia.
Baca Juga: Jadi Suksesor Sang Ayah, Dodi Reza Pimpin Golkar Sumsel 2020-2025