TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kuasa Hukum Minta Pembunuh Adik Bupati Muratara Tak Dihukum Mati

Peristiwa pembunuhan adik Bupati Muratara terjadi spontan

Kuasa hukum terdakwa pembunuhan adik Bupati Muratara, Muhammad Abadi, Husni Tamrin (Dok: istimewa)

Intinya Sih...

  • Kuasa hukum terdakwa membela tuntutan mati, menyatakan perbuatan spontan tanpa niat pembunuhan berencana.
  • Husni Tamrin menegaskan tuntutan jaksa tidak terbukti, seharusnya masuk dalam Pasal 338 KUHP dan Pasal 55 dan 56 KUHP.
  • Husni meminta agar kedua terdakwa diberikan putusan yang adil, bukan pidana mati, sesuai pledoi yang telah diajukan.

Palembang, IDN Times - Kuasa hukum terdakwa pembunuhan adik Bupati Muratara, Muhammad Abadi, menyampaikan pledoi atau pembelaannya atas tuntutan mati kepada kedua terdakwa Arwandi dan Ariansyah.

Husni Tamrin kepada Majelis Hakim, Edi Saputra Pelawi, mengatakan tuntutan yang diberikan kepada kedua terdakwa tidak terbukti karena tak ada niat melakukan pembunuhan secara berencana.

"Karena dalam fakta persidangan perihal pembunuhan berencana atau Pasal 340 KUHP tidak terbukti. Perbuatan terdakwa dalam berselang waktu 15-30 menit, terjadi secara spontanitas," ungkap Husni, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga: 2 Terdakwa Pembunuhan Adik Bupati Muratara Dituntut Hukuman Mati

1. Berharap kasus pembunuhan biasa

Terdakwa Arwandi dan Ariansyah mendengarkan tuntutan JPU Kejati Sumsel (Dok: istimewa)

Husni menyebut Jaksa menuntut berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Hanya saja, pasal 340 KUHP tersebut tak bisa dibuktikan.

"Seperti dalam pledoi kami, seharusnya masuk dalam pembunuhan biasa Pasal 338 KUHP dan Pasal 55 dan 56 KUHP untuk kedua terdakwa," jelas dia.

Baca Juga: 1.811 Rumah di Muratara Terendam Banjir Setelah Hujan Deras 

2. Terdakwa minta hukuman yang adil

Terdakwa Arwandi dan Ariansyah mendengarkan tuntutan JPU Kejati Sumsel (Dok: istimewa)

Husni meminta Majelis Hakim melihat kasus ini sesuai pledoi yang telah diajukan, dengan harapan diberikan putusan sesuai kehendak mereka.

"Kami ke Majelis Hakim mohon agar kedua terdakwa diberikan putusan yang seadil-adilnya, bukan pidana mati," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya