TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Zona Merah di Palembang Tak Hentikan Antusias Warga Berolahraga

Suasana keramaian di Kambang Iwak Palembang

Kepadatan di Kambang Iwak Family Park, Talang Semut Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Status risiko Kota Palembang yang kembali di tingkat bahaya atau zona merah, ternyata tak menjadi halangan bagi masyarakat tetap berolahraga di ruang terbuka, Kambang Iwak Family Park, Jalan Talang Semut.

Kawasan yang tak jauh dari Rumah Dinas Wali Kota (Wako) Palembang itu selalu ramai dikunjungi warga Palembang di akhir pekan. Kambang Iwak yang dikelilingi banyak pohon rimbun dan kolam besar di tengahnya itu, menjadi satu di antara kawasan peninggalan Belanda dan menjadi spot favorit masyarakat.

Baca Juga: Dokter Meninggal Usai Vaksinasi, ini Penyebab Sebenarnya

1. Kasus terkonfirmasi mencapai 6.426 orang

Peta risiko COVID-19 Palembang dalam zona merah (IDN Times/Dokumen)

Padahal berdasarkan data terakhir pada Sabtu (23/1/2020), kasus terkonfirmasi di Bumi Sriwijaya menyentuh angka 6.426 orang dengan penambahan 47 pasien aktif dari hari sebelumnya, Jumat (22/1/2020). Sedangkan pasien meninggal sudah mencapai 300 kasus.

"Tetapi angka kesembuhan kita juga naik dibandingkan data sebelumnya, total yang sehat ada 4.983 orang ada penambahan 33 orang," kata Juru Bicara Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Yudhi Setiawan, Minggu (24/1/2021).

2. Kondisi Kambang Iwak dipadati aktivitas masyarakat

Kepadatan di Kambang Iwak Family Park, Talang Semut Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pantauan IDN Times di lapangan, masyarakat Palembang memadati Kambang Iwak dengan beragam aktivitas. Sejumlah warga ada yang memilih bersepeda, dan sebagian lainnya berolahraga lari maupun senam pagi.

Tak hanya itu, di sekitaran lokasi banyak para pedagang kaki lima menjajakan produk dan varian kuliner. Kendati kondisi lokasi ramai, namun tampak masyarakat tetap mengenakan masker.

Baca Juga: Sinergitas Vaksinasi COVID-19: Penerapan 3M dan 3T Tekan Kurva Epidemi

Berita Terkini Lainnya