TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanggulangi Kemiskinan, Dinsos Palembang Salurkan BPNT ke 63.000 KK

Warga di Kecamatan Kertapati paling banyak menerima BPNT

Ilustrasi keadaan warga miskin. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Palembang, IDN Times - Selama tahun 2019 ini, Dinas Sosial (Dinsos) Palembang mengklaim sudah menjalankan program penanggulangan kemiskinan kota dengan menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terhadap Kepala Keluarga (KK) warga Palembang yang kurang mampu.

"Belum turunnya angka kemiskinan secara signifikan membuat kami terus mencoba mengurangi tingkat kemiskinan kota. Sepanjang tahun ini, kami sudah menyalurkan BPNT kepada 63.000 KK penerima bantuan," kata Kepala Dinsos Palembang, Heri Aprian, Kamis (12/12).

1. dari 69.000 KK yang buka rekening, sudah 63.000 KK yang menerima penyaluran BPNT

Ilustrasi warga miskin (Dok.IDN Times/Istimewa)

Heri mengungkapkan, dari 69.000 KK yang sudah membuka rekening, baru 63.000 KK pengiriman BPNT yang baru tersalurkan. hal itu disebabkan ada yang gagal saat melakukan transaksi mekanisme akun elektronik, yang hanya digunakan untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan yang bekerja sama dengan bank.

"Ada sekitar 3.000 KK yang belum tersalurkan, ini karena gagal di sistem mekanisme waktu melakukan penyaluran melalui pihak perbankan yang bekerja sama. Kegagalan ini segera kami tangani sebelum habis tahun," ungkap dia.

2. Kemensos sediakan kuota penerima BPNT untuk 72.173 KPM di Palembang

Ilustrasi warga miskin (IDN Times/Daruwaskita)

Kemudian, Kabid Penanggulangan Fakir Miskin Dinsos Palembang, Aprilita Sari menuturkan, sebenarnya dari Kementerian Sosial (Kemensos) sudah menyediakan BPNT untuk Palembang dengan kuota 72.173 kepada Keluraga Penerima Manfaat (KPM).

"Tapi baru ada 69.000 KK yang punya rekening dari kuota yang tersedia, itu disebabkan sisa KK atau KPM lain tidak memiliki kesesuaian data rekening dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang terdaftar," tutur dia.

Baca Juga: Dinsos Beralasan Angka Kemiskinan di Palembang Naik Akibat Kebakaran

3. Kesalahan data disebabkan karena perbedaan nama dan lokasi tempat tinggal

Ilustrasi warga terkena angka kemiskinan (IDN Times/Dokumen)

Sisa kuota penerima BPNT dari Kemensos yang belum membuka rekening, jelas Aprilita, biasanya karena faktor kesalahan data dan yang paling sering terjadi adalah perbedaan nama dan lokasi tempat tinggal saat mendaftar dengan KTP asli.

"Terutama salah huruf pada ejaan nama lengkap warga dan kita akan menyelesaikan dengan bank yang bersangkutan. Kedepannya kita targetkan 100% akan tersalurkan semua," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya