PETRI Palembang: Masker Scuba dan Buff Hanya Bisa Tangkal Debu
Karena jaringan atau pori-porinya sangat longgar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Ketua Perhimpunan Tropik Infeksi Indonesia (PETRI) cabang Palembang, dr. Harun Hudari, mengimbau warga tak lagi menggunakan masker berbahan scuba atau buff, seperti yang pernah disampaikan Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Menurut analisa kedokteran spesialis penyakit dalam ini, masker scuba atau buff memiliki lapisan lebih tipis. Bahkan masker scuba ataupun buff mempunyai jaringan atau pori-pori kain yang sangat longgar.
"Bahan scuba dan buff lebih cocok digunakan sebagai anti debu, bukan untuk mencegah penularan virus corona. Partikel debu ukurannya agak besar. Berbeda dengan partikel dari COVID-19 yang sangat kecil sekali. Lebih kecil dari ukuran debu," katanya, Minggu (20/9/2020).
Baca Juga: Razia Masker di KI Diprotes, Warga: Jogging Pakai Masker Kan Sesak
1. Masker kain tiga lapis lebih efektif bagi kesehatan
Harun menerangkan, masyarakat awam atau seseorang bukan pasien kasus COVID-19, idealnya mengenakan masker berbahan kain dengan tiga lapisan. Karena lebih maksimal dan efektif mencegah masuknya partikel-partikel virus melalui saluran pernapasan.
"Masker kain tiga lapis itu terdiri dari kain di bagian depan, lalu bagian tengahnya bisa diselipkan tisu atau kain tipis. Kemudian di bagian belakangnya ada kain lain," terang Harus yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Rumah Sakit Umum Dr. Mohammad Hoesin (RSMH)Palembang.
Baca Juga: Menjawab Dilema: Haruskah Memakai Masker Saat Menyetir Mobil Sendiri?