TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Efektif Bantu Pasien COVID-19, Begini Syarat Donor Plasma Konvalesen

RSMH Palembang membuka layanan donor plasma konvalesen

Ilustrasi donor plasma konvalesen (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Plasma konvalesen merupakan terapi yang diberikan kepada pasien COVID-19 untuk meningkatkan imunitas. Sejumlah rumah sakit bahkan telah menyediakan fasilitas tersebut, termasuk Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.

"Betul kami sudah dua kali. Jika ada pasien yang membutuhkan lagi, kami akan mencari yang mau donor," ujar Humas RSMH Palembang, Suhaimi, Senin (18/1/2020).

Baca Juga: Anies Baswedan Ajak Penyintas COVID-19 Donorkan Plasma Darah

1. Harus melalui konsultasi terlebih dulu

Ilustrasi donor plasma konvalesen (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Suhaimi, penderma plasma kovalesen harus memenuhi prosedur dan syarat tertentu. Poin utama yang paling diperhatikan adalah kondisi tubuh yang sehat dan prima.

"Kemudian harus melalui konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang bertanggung jawab. RSMH Palembang ada Dokter Eny," kata dia.

Baca Juga: Terima Vaksin COVID-19, OKI Distribusi ke Perairan Terjauh Sumsel

2. Penelitian membuktikan efektivitas donor plasma konvalesen

Ilustrasi donor plasma konvalesen (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kepala Instalasi Laboraturium Sentral RSMH Palembang, dr Eny Rahmawati menerangkan, plasma konvalesen merupakan plasma yang didapat dari donor untuk diberikan kepada penderita COVID-19. Dalam dunia kesehatan, donor tersebut telah diteliti para ilmuwan.

"Beberapa penelitian di dunia membuktikan bahwa terapi plasma konvalesen efektif memperbaiki kondisi pasien yang sedang dirawat," terang dia.

3. Syarat utama pernah menjadi pasien COVID-19

Ilustrasi donor plasma konvalesen (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bagi yang ingin menjadi penderma plasma ini, syarat utamanya pernah menjadi penyintas COVID-19. Kemudian seseorang tersebut harus menjaga asupan gizi dan cairan sebelum dan sesudah donor.

"Orang yang mau donor mengisi lembar persetujuan tindakan medis atau informed consent. Petugas akan menjelaskan tentang tindakan itu, dan penderma harus memahami isinya. Teknis ini sama juga seperti transfusi darah, mereka harus fit supaya tubuh terjaga sebelum memberikan donor plasma agar berdampak ke pasien," tuturnya.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Dorong SDM Pariwisata Mendapat Jatah Vaksinasi 

Berita Terkini Lainnya