COVID-19 Bikin Stok Darah di Palembang Berkurang Drastis
UTD PMI sulit penuhi target pencapaian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pandemik COVID-19 tidak saja memengaruhi sektor ekonomi maupun pendidikan. Virus corona turut membuat kebutuhan stok darah tidak mencapai target. Sejak awal COVID-19 masuk Indonesia, Unit Tranfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) di Palembang mengalami kekurangan stok darah.
"Dari Maret stok darah mengalami penurunan yang cukup drastis. Biasanya ketersediaan stok darah terbilang mencukupi. Dalam sehari bisa mendapatkan 150 kantong, atau dalam kurun waktu setahun bisa mencapai 48.000 kantong," ujar Kepala UTD PMI Palembang, dr Silvi Dwi, Minggu (22/11/2020).
Baca Juga: Bikin Terpikat! 6 Kelebihan dan Kekurangan Cowok Golongan Darah O
1. Sulit dapatkan 150 kantong per hari
Ia mengatakan, penurunan stok darah disebabkan sebagian pendonor mengalami kondisi kurang fit. Sehingga yang biasanya rutin melakukan transfusi, tidak dianjurkan melakukan donor darah. Faktor kesehatan seorang pendonor jadi kriteria dan syarat penting.
"Untuk mendapatkan 150 kantong per hari itu sulit. Para para pendonor sukarela hanya ada 30 persen, sedangkan pendonor pengganti sebanyak 70 persen yang berbanding terbalik sebelum pandemik. Pendonor sukarela ada 70 persen, sedangkan pendonor pengganti 30 persen," kata dia.