Swasembada Pangan, Kementan Ditarget Presiden 6 Bulan
- Libatkan TNI dan Polri untuk capai targetAmran akan melibatkan TNI/Polri dan Bulog serta peran masyarakat dalam mencapai swasembada pangan.
- Instruksikan Gubernur beri tekanan ke Bupati dan Wali KotaInstruksi Presiden Prabowo tentang percepatan swasembada pangan harus ditindaklanjuti oleh setiap gubernur, bupati, dan walikota.
- Pertumbuhan sektor pertanianPertumbuhan sektor pertanian menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang tumbuh positif 10,52 persen.
Padang, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, target percepatan swasembada pangan terus dipersingkat oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, ia ditargetkan untuk bisa mencapai target perubahan swasembada pangan tersebut dalam waktu 6 bulan.
"Awalnya Pak Presiden minta empat tahun, 21 hari kemudian berubah menjadi tiga tahun dan berubah lagi menjadi satu tahun dan terakhir target swasembada pangannya berubah lagi menjadi enam bulan," katanya dalam kunjungan ke Kota Padang, Selasa (16/9/2025).
1. Libatkan TNI dan Polri untuk capai target
Amran mengungkapkan, agar bisa mencapai target percepatan swasembada pangan tersebut ia akan bekerja sama dengan beberapa instansi.
"Agar bisa merealisasikan target tersebut, kami akan melibatkan peran aktif dari TNI/Polri dan juga Bulog," katanya.
Selain itu, menurut Amran ia juga membutuhkan peran serta masyarakat sebagai kalangan akar rumput yang langsung mengeksekusi program itu.
2. Instruksikan Gubernur beri tekanan ke Bupati dan Wali Kota
Ia mengatakan, instruksi Presiden Prabowo Subianto tentang percepatan swasembada pangan harus ditindaklanjuti oleh setiap gubernur, bupati dan walikota.
Secara khusus, Amran meminta Gubernur Sumbar untuk berani memasang target tinggi kepada jajarannya terutama Dinas Pertanian setempat.
"Jadi, kalau Sumbar mau maju (swasembada pangan), Gubernur Sumbar juga harus berani memberikan tekanan kepada bupati dan walikota," katanya.
3. Pertumbuhan sektor pertanian
Pada kesempatan itu, Amran mengatakan keberhasilan Indonesia dalam membangun fondasi swasembada pangan (transformasi pertanian) juga mendapat pengakuan dari negara tetangga yakni Malaysia.
"Sektor pertanian juga terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional yang tumbuh positif 10,52 persen," katanya.
