SD N 137 Palembang, cagar budaya, akan direnovasi oleh Disdik Palembang dalam waktu dekat.
Sekolah tersebut juga berusaha menarik lebih banyak siswa setelah minim pendaftar SPMB dengan 17 siswa baru mendaftar secara offline.
Kepala Disdik Palembang menegaskan renovasi sekolah sebagai prioritas untuk memberikan kenyamanan bagi peserta didik baru.
Palembang, IDN Times - Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 137 Palembang yang termasuk cagar budaya dijanjikan perbaikan dan renovasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) kota dalam waktu dekat.
Selain renovasi bangunan, sekolah itu juga bakal jadi perhatian utama pemerintah daerah agar bisa mendapatkan siswa lebih saat tahun ajaran baru, usai saat Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) jumlah pendaftar minim dan tak mencukupi kuota.
Menurut Kepala SD N 137 Palembang, Emi Rosita, renovasi bangunan sekolah dipastikan berlangsung. Sebab katanya, pihak dinas pendidikan sudah meninjau langsung ke lapangan untuk melihat sarana dan prasaran yang ada.
"Renovasi ini dilakukan berdasarkan hasil tinjauan dari Pak Amri (Kepala Dinas Pendidikan Palembang), beliau mendorong peningkatan kualitas sarana belajar di sekolah bersejarah," katanya, Rabu (2/7/2025).
Sementara menyoal siswa di sekolah itu, apakah sudah bertambah jumlahnya atau belum ada perubahan, Emi menyebut, sudah ada tambahan murid baru yang mendaftar. Sebelumnya dari 10 orang kini, sudah 17 siswa yang mendaftar di SD Negeri 137 Palembang.
"Sekarang 17 (siswa), semua yang baru ini mendaftar offline," jelas dia.
Diketahui, sebelumnya SD Negeri 137 saat SPMB hanya mendapatkan 4 orang siswa baru. Karena jumlah minim, Disdik Palembang mengizinkan pendaftaran siswa secara langsung tanpa online. Pendaftaran dibuka hingga 13 Juli 2025.
"Hingga tahun ajaran baru masuk (14 juli) baru ditutup. Ini juga yang mendaftar bukan dari wilayah ini (area di tempat tinggal sekitar sekolah), siswanya dari daerah yang jauh," kata Emi.
Kepala Disdik Palembang Adrianus Amri menambahkan, soal kepastian renovasi SD N 137 Palembang bakal jadi prioritas. Namun paling penting untuk melihat standar perbaikan sesuai teknis renovasi di lokasi bersejarah di tempat yang ditetapkan cagar budaya.
"Renovasi ini kami lakukan tidak hanya untuk memperbaiki kondisi fisik bangunan, tetapi juga untuk memberikan kenyamanan bagi peserta didik baru nantinya," jelas dia.