Cerita Saksi Mata Saat Ledakan Kapal Jukung di Sungai Musi
- Kapal Jukung terbakar di kawasan 5 Ulu Palembang dan terbawa arus sungai mendekati Jembatan Ampera.
- Warga sekitar bersama petugas berusaha menghentikan laju kapal hingga terhenti di kawasan Jembatan Musi IV.
- Saksi mata melaporkan bagian bawah Jembatan Ampera menghitam akibat asap kebakaran yang menyentuh bagian jembatan.
Palembang, IDN Times - Kapal Jukung terbakar di kawasan 5 Ulu Palembang terbawa arus sungai dan angin hingga mendekati kawasan Jembatan Ampera. Saksi mata kejadian, Joni (45) mengatakan, semua orang panik hingga membangunkan orang-orang yang sedang tertidur di atas speed boat.
"Orang-orang teriak semua, kapal terbakar. Saya langsung bangun, ternyata jukung itu sudah berada di tengah Jembatan Ampera," ungkap Joni, Selasa (2/4/2024).
1. Warga dan aparat bahu membahu menghentikan laju kapal
Api bekobar kemana-mana sehingga orang-orang di sekitar menjadi panik jika ledakan menjadi lebih besar. Saat jukung tersebut sampai ke Jembatan Ampera, warga sekitar bersama petugas berusaha menghentikan laju kapal.
Jukung itu kemudian terhenti di sekitar kawasan Jembatan Musi IV. Dari pantauan di kawasan Jembatan Ampera, bekas asap menempel di bagian dinding jembatan.
"Awak kapalnya sudah lompat duluan ke sungai, biasanya jukung itu memang membawa solar dan pertalite," beber dia.
2. Jembatan Ampera sempat terkena kobaran api
Hal serupa disampaikan saksi mata lainnya bernama Mamad (38). Menurutnya api sempat berkobar di bawah Jembatan Ampera hingga mengenai bagian jembatan.
"Bagian bawah Ampera sempat terkena api, itu sedikit menghitam di bagian tengah jembatan," jelas Mamad.
3. Warga lega api di kapal Jukung tak menyebar
Mamad ketika kejadian berada tak jauh dari lokasi ledakan, di rumahnya di kawasan 5 Ulu Palembang. Menurutya ledakam tersebut begitu besar hingga memancing dirinya untuk mengecek ke sungai.
"Sekitar jam 20.00 WIB itu lagi santai di rumah suaranya keras sekali. Saya keluar langsung melihat ada jukung sudah menghanyut kondisinya terbakar," jelas dia.
Melihat kejadian tersebut, Mamad pun menghidupkan speed boat dan menuju perairan karena ia khawatir bangkai kapal akan menyambar ke perahu ketek maupun speed boat lain.
"Untunglah ke tengah, jadi tidak ke kawasan dermaga, karena arus sungai cukup deras," jelas dia.
