4 Poin Bantahan Keluarga Brigadir J Versus Keterangan Polisi

Keluarga bakal autopsi ulang dengan tim autopsi independen

Jambi, IDN Times - Kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih menjadi misteri, hingga Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mencari kebenaran tentang tewasnya Brigadir J.

Sejalan dengan hal tersebut, keluarga Brigadir J didampingi pengacara Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan, telah membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri, Senin (18/7/2022). Keluarga melaporkan dugaan pembunuhan berencana, pencurian dan penggelapan handphone, serta peretasan atau penyadapan.

Kematian Brigadir J disebut keluarga dan banyak pihak menemui banyak kejanggalan. Pernyataan resmi oleh polisi seakan terbantahkan karena beberapa keterangan dan bukti yang dibeberkan keluarga. Berikut poin bantahan keluarga Brigadir J versus keterangan polisi.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Brigadir J Urus Mutasi Adiknya ke Mapolda Jambi

1. Luka senjata tajam dan lebam di tubuh Brigadir J

4 Poin Bantahan Keluarga Brigadir J Versus Keterangan PolisiJenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sebelum dimakamkan. (facebook.com/rohani7131)

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan pada Selasa (12/7/2022), menyebut Brigadir J meninggal saat baku tembak dengan Bharada E. Brigadir J melepaskan tujuh tembakan yang tak mengenai satu pun Bharada E. Sebaliknya, Bharada E yang meletuskan lima peluru yang mengenai rekannya tersebut.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, membenarkan adanya luka tembak tersebut. Namun keluarga juga menemukan adanya luka sayatan di tubuh Brigadir J.

“Memang betul ada luka tembakan, tapi ada juga luka sayatan, ada juga pengerusakan di bawah mata atau penganiayaan,” kata Kamaruddin di Mabes Polri.

Keluarga juga menemukan luka sayatan di hidung dengan dua jahitan. Luka di bibir, sayatan di leher, bahu sebelah kanan, luka memar di perut.

“Ada juga pengerusakan jari atau jari manis. Kemudian ada juga pengerusakan di kaki atau semacam sayatan-sayatan begitu,” tambah Kamaruddin.

Baca Juga: Pria di Muara Enim Puluhan Kali Perkosa Anak Kandung Semata Wayang

Baca Juga: Keluarga Brigadir J: Pahit Atau Manis Asal Sesuai Fakta

2. Brigadir J dituduh lecehkan Putri Chandrawathi istri Kadiv Propam

4 Poin Bantahan Keluarga Brigadir J Versus Keterangan PolisiKeluarga mengunjungi makam Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (facebook.com/rohani7131)

Karo Penmas juga menerangkan kronologi baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan Putri Chandrawathi dengan todongan senjata. Kemudian istri Ferdy Sambo itu berteriak dan sempat didengar oleh Bharada E.

Brahada E yang berada di lantai atas langsung memeriksa sumber teriakan tersebut. "Bharada E turun memeriksa sumber teriakan," ungkap Ramadhan. Brigadir J disebut panik usai ditanyai Bharada E berdiri di depan pintu kamar. Tanpa basa-basi kata Ramadhan, Brigjen J langsung melepaskan tembakan kearah Bharada E.

Sedangkan keluarga Brigadir J membantah keras tuduhan tersebut. Anak kedua dari pasangan ibu yang berprofesi sebagai guru dan ayah yang kesehariannya sebagai petani itu, disebut sang bibi bernama Rohani Simanjuntak, merupakan sosok yang lembut di mata keluarga.

Rohani juga menyebut jika Brigadir J sudah mempunyai kekasih dan akan menikah, sehingga keluarga menganggap mustahil bagi Brigadir J melecehkan istri atasannya. "Mustahil itu. [Brigadir J] baik dan menghormati atasannya," ujar Rohani, Selasa (12/7/2022).

Hubungan Brigadir J dan kekasihnya kata Rohani sudah berlangsung selama delapan tahun. "Ada rencana mau menikah tujuh bulan yang akan datang," ucapnya.

Muntar Simatupang , Kepala SD 74 Desa Suka Makmur tempat Brigadir J sekolah dan ibunya mengajar, juga menyebut sosok korban sebagai pria yang sopan. Brigadir J pernah bersekolah di sana pada 2001-2006.

"Anaknya sopan. Walau saya terbilang baru di sini, tapi dia sangat sopan kepada semua guru dan rekan ibunya. Ketika pulang ke Jambi selalu menyempatkan diri main ke ruang guru," jelas dia, Senin (16/7/2022).

Baca Juga: Brigadir J Pernah Jadi Sniper dan Tugas di Papua, Sempat Bikin Waswas

3. Statusnya bekerja dengan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo

4 Poin Bantahan Keluarga Brigadir J Versus Keterangan PolisiKadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo dan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. (facebook.com/rohani7131)

Masih dari keterangan Karo Penmas Brigjen Ahmad Ramadhan, Brigadir J ditugaskan sebagai sopir untuk istri Putri Chandrawathi, istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. Sedangkan Bharada E yang menembak Brigadir J, bertugas sebagai asisten pribadi atau Aide De Camp (ADC).

Namun keluarga lagi-lagi membantah keterangan ini. Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J mengatakan, putra keduanya itu pernah bertugas di Merangin, Jambi, usai lulus pendidikan di SPN Polda Jambi pada 2012. Polisi muda ini menjadi penembak jitu di daerah tersebut.

Baru tiga bulan bertugas, Brigadir J langsung dikirim tugas ke Papua. Kepindahan Brigadir J ke wilayah Indonesia bagian timur itu sempat membuat pihak keluarga khawatir. Setelah tiga tahun di Papua, ia dipulangkan ke Brimob Polda Jambi. Hingga pada 2019 akhir, ia ditarik ke Mabes Polri menjadi ajudan Ferdy Sambo.

Keluarga menunjukkan sederet potret Brigadir J Bersama Ferdy Sambo. Keluarga pun tak pernah mendapat cerita buruk soal keluarga Ferdy Sambo dari Brigadir J. Dia hanya bercerita hal yang baik-baik soal sosok keluarga itu. Bahkan Brigadir J mengaku sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

"Tidak pernah ceritakan masalah. Kalau ditanya, dia jawab 'baik di sana, Mak. Tenang di sini'. Itu katanya. Dia orangnya jujur, baik. Dia dekat dengan jenderal itu, juga dengan keluarganya," kata Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir J, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Guru SD Brigadir J Mengenang Sosok Anak Sekolah yang Sopan dan Pintar

4. Bantah soal peretasan dan kedatangan polisi di rumah duka

4 Poin Bantahan Keluarga Brigadir J Versus Keterangan PolisiRosti Simanjuntak memeluk peti anaknya Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (facebook.com/rohani7131)

Sejak kabar kematian Brigadir J itu sampai ke publik, sebanyak 100 personel polisi mendatangi kediaman keluarga di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Senin (11/7/2022) malam. Rohani Simanjuntak mengatakan, mereka terkejut dengan kehadiran 100 personel polisi itu.

"Kami seperti teroris, melihat cara mereka itu datang ke rumah. Ada yang pakaian dinas, pakaian hitam putih, pakai kaos juga ada. Itu sekitar pukul 20.00 WIB kejadiannya," jelasnya, Selasa (12/7/2022).

Rohani menceritakan, polisi berbaris mengelilingi rumahnya tanpa permisi atau komunikasi dari kepolisian sebelum itu terjadi. Pintu gerbang sekolah akses keluar dan masuk ditutup rapat. "Mereka bentuk pagar betis," katanya.

"Tidak ada kekerasan,” kata Rohani. “Mereka hanya menjelaskan kepada pihak keluarga persoalan yang menimpa anak kami. Tapi penjelasannya berbeda dari sebelumnya. Mereka mengatakan ada pelecehan."

Belum lagi ada upaya peretasan kepada ponsel milik keluarga Brigadir J. Menurut Rohani, peretasan ini terjadi secara berangsur. Pertama kali terjadi pukul 05.00 WIB. Aplikasi WhatsApp dan Facebook untuk berkomunikasi tidak bisa dibuka.

Dimulai dari ibu Brigadir J tidak bisa membuka aplikasi WhatsApp. Selanjutnya terjadi pada ponsel milik kakak dan adik Brigadir J. Totalnya ada lima ponsel yang diretas. "Sampai kami selidiki di sekitar rumah apakah ada penyadap," katanya.

Namun menurut Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja, kedatangan anggotanya ke rumah orangtua Brigadir J pada Senin (11/7/2022), sebagai bentuk dukungan terhadap keluarga. Selain itu, pihaknya berusaha ingin menjelaskan kronologi penembakan Brigadir J.

"Karena mereka bagian dari keluarga besar Polri. Kita tetap komunikasi, jika mereka ada kebutuhan, maka kami akan bantu. Tidak ada niatan kami untuk mengintimidasi keluarga, karena mereka masih keluarga besar Polri juga," ujar Yuyan, Rabu (13/7/2022).

Yuyan juga menjelaskan, jumlah anggota polisi yang datang tidak sampai 50 orang. Selain dari Mabes Polri, pihak kepolisian dari Jambi menunggu di luar rumah. Yuyan juga menyebut bahwa pintu rumah terbuka.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Mengaku Ponsel Mereka Diretas

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya