Gerhana Terjadi 3 Kali di Zaman Nabi Muhammad
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) sudah terjadi sejak dahulu. Bahkan saat zaman nabi Muhammad SAW mensyiarkan Islam di tanah suci Mekkah, juga sempat terjadi tiga kali fenomena gerhana.
Menurut Ustaz Muhammad Basir, S.Sos, fenomena ini dianggap oleh Rasullullah sebagai pertanda kebesaran Allah SWT untuk mengingatkan umatnya yang selalu bertawakal kepada Sang Pencipta.
"Zaman Rasullulah SAW sempat terjadi berapa kali fenomena gerhana matahari. Rasulullah SAW diriwayatkan telah melakukan salat sunah gerhana matahari secara berjemaah," ujar Basir kepada IDN Times, Jumat (19/6).
1. Tiga kali gerhana di zaman Nabi Muhammad SAW
Basir bercerita, pada saat itu di Madinah, gerhana matahari pernah terjadi pada 29 Zulqaidah 5 Hijriah atau 21 April 627 Masehi. Gerhana muncul pada pukul 10.32 Wmd dan berakhir sekitar pukul 11.11 Wmd.
Selanjutnya gerhana matahari juga muncul pada 29 Jumadil Awal 7 Hijriah atau 3 Oktober 628 Hijriah. Dan yang terakhir adalah gerhana matahari cincin yang terjadi tiga tahun berikutnya, atau pada 29 Syawal 10 Hijriah yang artinya terjadi para 27 Januari tahun 632 masehi. Saat itu, gerhana matahari juga melewati sejumlah negara seperti Afrika, Arab Selatan, India, dan Asia Tengah.
"Rasulullah meminta kepada umatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan beribadah. Salat Kusuf atau salat sunah matahari, dan mendengarkan khotbah hingga gerhana hilang," jelas dia.
Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Terlihat di Sumsel, Catat Jam dan Tanggalnya
2. Gerhana jadi momen mendekatkan diri ke Allah SWT
Menurut Basir, pelaksanaan salat yang dilakukan saat gerhana atau posisi matahari ditutupi bulan, dan disesuaikan dengan posisi gerhana matahari di masing-masing wilayah.
"Dekatkan diri kepada Allah SWT karena semua yang terjadi atas kehendaknya," ujar dia.
3. Ajak seluruh masyarakat pesantren beribadah
Pimpinan Pesantren Aulia Cendekia Palembang, Drs KH. Hendra Zainuddin, M.Pd.I, mengimbau seluruh pondok pesantren di Sumatera Selatan (Sumsel) bersiap menyambut gerhana yang merupakan kebesaran Allah.
Menurutnya, gerhana menjadi fenomena alam yang tidak datang setiap saat sehingga masyarakat Sumsel diprediksi dapat menikmatinya untuk bersyukur.
"Untuk semua pesantren, saya imbau melaksanakan salat khusus gerhana matahari. Nabi Muhammad SAW meminta kita memperbanyak amalan berzikir kepada Allah SWT, zikir Taubat, dan banyak istigfar pada Allah," tandas dia.
4. Gerhana matahari cincin di Sumsel terjadi pukul 14.33 WIB
Gerhana matahari cincin bakal terjadi besok, 21 Juni 2020, dan akan terlihat di Sumatera Selatan (Sumsel). Bahkan seluruh kabupaten dan kota diprediksi bisa melihat fenomena yang terjadi terakhir pada 26 Desember 2019.
Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Rhorom Priyatikanto mengatakan, gerhana matahari sebagian di Indonesia bisa diamati sekitar pukul 15.00 WIB. Daerah Sumatera, gerhana berlangsung pukul 14.30-15.30 WIB.
Khusus di Sumatera Selatan, gerhana matahari cincin akan sebesar 1 persen yang dimulai pukul 14.33 WIB. Demikian ditulis laman resmi lapan.go.id. "Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Maluku dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian," ujarnya.
Baca Juga: PSBB Palembang Baru Dicabut 3 Hari, Pasien Positif Naik 153 Orang